Dikala Semangat (hamasah) Dakwah menggelora didalam jiwa , segala yang sulit akan terasa mudah, yang jauh akan terasa dekat, yang berat akan terasa ringan, bahkan setiap ujian yang datang akan menjadi ajang pendewasaan, Semangat itu seperti air yang terus mengalir sepanjang waktu laksana matahari yang tak pernah lelah menyinari bumi , jika dihalangi maka air itu akan mencari celah untuk tetap bergerak , jika dibendung ia akan naik meluap keatas lalu kembali mengalir,jika di tekan maka ia akan muncrat, berpencar bahkan dapat menghancurkan wadah tempat dimana ia dikumpulkan.SyaikhutTarbiyah ,Almarhum Ustadz Rahmat Abdullah pernah menuliskan dalam butir- butir taujihnya gambaran tentang semangat perjuangan :
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu
Begitulah jika semangat dakwah menggelora dalam jiwa, meskipun banyak fitnah datang menghadang, upaya makar yang dilakukan oleh musuh –musuh dakwah tak akan sanggup menghentikan derap langkah perjuangan .Lalu bagaimanakah meria’yah (merawat) semangat yang telah ada agar tak berubah?
1. Menanamkan jiwa Muroqobatulloh : merasa dekat dengan Alloh (Bersama Alloh)
Orang yang merasakan kedekatan dengan Alloh akan selalu termotivasi untuk melaksanakan perintah-perintah Alloh, dan memperjuangkan agama Alloh swt. Ia tak pernah takut akan AGTH (Ancaman,Gangguan,Tantangan, dan Hambatan) yang merintangi jalan dakwahnya, selalu bersemangat karena dia ingat motivasi dengan kisah Rasululloh bersama Abu Bakar As-Sidiq saat berada digua tsur : LAA TAKHOF WALAA TAHZAN INNALLOHA MA’ANA ( Jangan takut dan janganlah bersedih ,sesungguhnya Alloh bersama kita)
2. Muhafadzotu ‘ala Sunnah : menjaga amalan sunnah
Nabi Muhammad Sallallhu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tiap-tiap amal ada masa semangatnya dan tiap-tiap semangat ada masa futurnya (lemah semangatnya). Siapa saja yang futurnya tetap mengikuti sunnahku, ia telah memperoleh petunjuk. Siapa saja yang futurnya-nya mengikuti selain itu, ia benar-benar binasa"(H.R.Ahmad).
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,: "Sesungguhnya Allah telah berfirman: Barang siapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hamba-Kumendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya".
(Hadits ini dirawikan Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, hadits no. 6137)
3. Al-Jaalis Ma’ash-Sholihin : Berkumpul dengan orang yang semangat /Sholeh “Seseorang mengikuti agama kawannya. Karena itu, lihatlah olehmu siapakah yang menjadi kawannya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Pribahasa mengatakan “ jika kita bergaul dengan tukang ikan akan terkena bau amisnya,bergaul dengan tukang minyak wangi kita akan terkena wanginya,bergaul dengantukang arang ,terkena hitamnya” dst.bergaul dengan orang sholeh akan memotivasi kita untuk selalu mengerjakan amalan-amalan yang sholeh, sebaliknya bergaul dengan orang yang malas beribadah (futur) maka akan menularkan kemalasannya kepada kita.
4. Laa Nabtagil jaahiliin : Tidak bergaul dengan orang jahil
(Hadits ini dirawikan Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, hadits no. 6137)
3. Al-Jaalis Ma’ash-Sholihin : Berkumpul dengan orang yang semangat /Sholeh “Seseorang mengikuti agama kawannya. Karena itu, lihatlah olehmu siapakah yang menjadi kawannya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Pribahasa mengatakan “ jika kita bergaul dengan tukang ikan akan terkena bau amisnya,bergaul dengan tukang minyak wangi kita akan terkena wanginya,bergaul dengantukang arang ,terkena hitamnya” dst.bergaul dengan orang sholeh akan memotivasi kita untuk selalu mengerjakan amalan-amalan yang sholeh, sebaliknya bergaul dengan orang yang malas beribadah (futur) maka akan menularkan kemalasannya kepada kita.
4. Laa Nabtagil jaahiliin : Tidak bergaul dengan orang jahil
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".( Q.S.28:55)
وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.”(Q.S.11:113)
Jika kita konsisten dengan kiat-kiat diatas insya Alloh kita akan terus menjadi orang yang bersemangat dalam ibadah ,dakwah ,dan perjuangan menegakkan risalahNya.
Jika kita konsisten dengan kiat-kiat diatas insya Alloh kita akan terus menjadi orang yang bersemangat dalam ibadah ,dakwah ,dan perjuangan menegakkan risalahNya.
Wallohu 'alam,
Sumber : www.Islamedia.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.