Oleh Khomsun Arifin
Siang itu suasana di Masjid sebuah kantor di pinggir laut utara Jakarta lumayan ramai menjelang sholat Dzuhur dilaksanakan.
Iqamat pun dikumandangkan
“Silakan Pak, shaf depan bapak tempati.” Kata Pak Doni.
“Ah, bapak saja yang maju ke shaf pertama.” Kata rekan di sebelahnya yang bernama Pak Aji.
Memang shaf pertama saat itu sudah hampir penuh, namun masih ada beberapa yang kosong.
“Ayo, silakan bapak saja.” Pak Doni merasa ga enak untuk maju duluan, karena memang Pak Aji adalah atasannya.
Di tengah kesibukan mereka saling mempersilakan, tiba-tiba nyelononglah seorang anak muda yang langsung mengisi shaf pertama itu.
Sambil nengok ke kedua bapak itu, si anak muda berkata,“Maaf Pak, (shaf) PERTAMAX telah diamankan.”
***
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,"Seandainya manusia mengetahui pahala azan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan undian, niscaya mereka melakukan undian itu. Seandainya mereka mengetahui pahala bersegera pergi menunaikan shalat, niscaya mereka berlomba-lomba kepadanya. Dan, seandainya mereka mengetahui pahala jamaah shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka mendatanginya meskipun dengan merangkak."(HR. Bukhari)
“Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki adalah yang paling depan dan yang terburuk ialah barisan paling akhir. Namun seburuk-buruk barisan wanita adalah yang paling depan dan yang terbaik ialah yang paling belakang.”(HR. Muslim)
***
Langsung Pak Sule menjabat tangan anak muda sambil berkata.“Selamat Anda PERTAMAX, kalau boleh tahu siapakah Anda?”
Anak muda itu menjawab.“Ane adalah PEMBURU (shaf) PERTAMAX! Mari kita berebut menempati shaf PERTAMAX!”
***
Catatan: Kata PERTAMAX adalah sebuah istilah; Pertamax pertama kali datang di sebuah blog bernama KafeMotor dan dipopulerkan oleh pemilik blog tersebut. Penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan darimana asal-usul kata tersebut ditemukan ialah karena blog tersebut mengangkat tema otomotif sebagai bahan pembahasannya. Oleh karena itu, digunakanlah istilah pertamax untuk menandai komentar pertama pada sebuah tulisan. Istilah ini kemudian menyebar ke banyak kalangan blogger Indonesia, yang kemudian diikuti oleh kalangan non-blogger lainnya semisal pada forum internet (mis: Kaskus) yang turut serta mempopulerkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.