"Anak-anak kecil ini muncul dan menendang kaki saya, meneriakkan 'Buta kitanai, buta kitanai' (babi kotor, babi kotor)," Madrid mengingat kembali. "Pulanglah, pulanglah," mereka tetap berteriak.
Namun apa yang anak-anak Hiroshima lakukan tidak mengetahui bahwa hal tersebut hanya beberapa hari sebelum bom tersebut meledak di atas kota mereka, Madrid sendiri telah menjadi seorang korban dari apa yang, dalam esensinya, adalah sebuah serangan nuklir kejutan oleh AS pada para penduduk New Mexico.
"Pada waktu itu, pagi hari 16 Juli 1945," Madrid mengatakan pada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara baru-baru ini. "Ketika itu saya berusia 13 tahun, dan kami berada dalam perjalanan menuju kerja di markas (Angkatan Udara Holloman). Para prajurit biasanya memberikan tugas-tugas yang aneh kepada anak-anak, dan ibu saya dan kakak saya bekerja di dapur."
Madrid, sekarang 78 tahun, ingat berhimpit-himpitan di dalam sebuah mobil dengan saudara lelakinya Phil, ibunya, yang sedang menyetir, dan dua wanita yag lain, dan menuju ke barat dari Alamogordi di mana keluarga Madrid tinggal. Segera setelah melewati sebuah jembatan penyeberangan rel kereta api, Madrid menceritakan melihat "sebuah cahaya yang besar, sangat besar datang dari utara. Ini bangkit dari surga, sungguh terang, sangat terang."
Bola api yang muncul tersebut adalah "barang terbesar yang pernah saya lihat dalam kehidupan saya. Bola api tersebut menggelinding, menjadi semakin menggemuk dan lebih besar dan lebih tinggi.
"Ibu saya mengatakan: 'Matahari datang semakin dekat. Dunia semakin dekat dengan akhirnya." Ia mengatakan kepada saya untuk membuat saya menunduk, namun saya tetap melihat. Jika itu adalah akhir dari dunia. Saya ingin melihatnya. Saya menunggu Tuhan datang dari sekitar bola api tersebut."
Apa yang Madrid dan yang lainnya saksikan adalah ledakan pertama sebuah bom atom, yang diledakkan di Tempat Uji Coba Trinity Proyek Manhattan, sekitar 35 mil bagian tenggara dari Socorro, New Mexico, di tempat yang sekarang dikenal dengan Tempat Latihan Misil White Sands.
Madrid menghitung bahwa ia berada sekitar 30 mil dari ledakan tersebut.
Madrid, yang sekarang tinggal di Denver, mengatakan bahwa "Selama berminggu-minggu, atau berbulan-bulan dan berbulan-bulan, saya tidak yakin sekarang" penglihatannya berubah dan ia hanya dapat melihat orang-orang dan benda seperti jika ia melihat pada sebuah sinar X.
Walaupun penglihatan negatif tersebut pada akhirnya kembali seperti semula dengan sendirinya, Madrid mengatakan bahwa penglihatannya masih kurang sejak kejadian tersebut. Ia merasakan sakit kepala ketika melihat pada sebuah cahaya dan akan sering melihat gambar-gambar ganda.
Madrid juga telah tertutupi hampir seluruh tubuhnya dari kepala sampai ujung jari kaki dengan sebuah ruam yang mana dokter tidak mampu unutk menjelaskannya. Ibunya dan kerabat yang lain meninggal karena kanker tiroid.
Madrid baru-baru ini bergabung dengan lusinan penduduk yang lain dari provinsi yang berada di tempat uji coba untuk peringatan 16 Juli tersebut di hari jadi ke-65 dari ledakan Trinity yang diselenggarakan oleh Tularosa Downwinders Consortium.
Sekitar 38.000 orang tinggal di dalam radius 60 mil dari Trinity tersebut, menurut sebuah sensus pada tahun 1940, namuan tidak satupun menerima peringatan yang datangnya lebih awal dari uji coba atom tersebut atau kejatuhan yang mengikuti ledakan tersebut, pemimpin kosnsorsium tersebut Tina Cordova mengatakan mengatakan. Tidak seorangpun dievakuasi.
Ratusan atau bahkan ribuan menurut" jurusan angin" telah menderita atau mati karena radiasi termasuk kanker dan penyakit yang lain, dan hal itu bukan hal yg luar biasa bagi para keluarga daerah tersebut kehilangan beberapa anak karena leukimia dan kanker yanglain, ia mengatakan.
Ia mengatakan bahwa peringkat kanker di provinsi dekat Trinity hampir empat sampai delapan kali lebuh tinggi dari peringkat nasional.
"Tujuan saya adalah untuk pada akhirnya mendapatkan kompensasi untuk orang-orang tersebut yang telah menderita begitu banyak," ia mengatakan.
Lama tidak dipedulikan dari pemerintah, para penduduk sering mengambil jalan membakar penjualan untuk membayar obat-obatan, kunjungan dokter, dan pengobatan, Cordova mengatakan. "Kami tidak seharusnta berdiri di sini memohon."
Keluhan-keluhan dari para korban Trinity diperdengarkan kembali pada sebuah10 tahun studi resiko kesehatan dari uji coba Trinity dab laboratorium persenjataan nuklir Los Alamos dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Pennyakit (Centers for Disease Control and Prevention – CDC) AS di Atlanta.
"Rata-rata eksposur di daerah publik dari ledakan nuklir pertama diukur pada tingkatan 10.000 kali leih tinggi dari pada yang diijinkan baru-baru ini," sebuah rancangan studi akhir sehubungan untuk pengungkapan formal pada musim gugur ini dan diposkan pada website CDC.
"Ranchers mengabarkan bahwa kejatuhan tersebut 'dibanjiri dengan' pemunculan lokal selama hari-hari setelah ledakan."
Laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa para penduduk cenderung mengkonsumsi bahan-bahan radioaktif dalam air mereka, air susu, dan sayur-sayuran yang ditanam sendiri. Kawanan hewan ternak dan kambing juga cenderung terkena rata-rata radiasi yang sangat tinggi. Studi tersebut menyarankan.
Cordova mengatakan bahwa banyak dari hewan ternak terkena menuju ke pasar daging lokal, regional dan kemungkinan nasional.
Selama beberapa tahun sejak tahumn 1990, Kongres telah memberlakukan bermacam-macam potongan legislasi untuk menyediakan kompensasi dan bantuan kesehatan bagi para penduduk Nevada, Guam, dan Pulau Marshall dan yang lainnya yang tinggal di arah hembusan angin radioaktif tersebut dari berbagai uji coba persenjataan nuklir di atas tanah selama 1950-an.
Para korban hembusan angin radioaktif Trinity, bagaimanapun juga, sejauh ini telah ditinggalkan dari tindakan-tindakan tersebut.
Pada April, Tom Udall, Senator Demokratik untuk New Mexico, memperkenalkan sebuah rancangan undang-undang yang akan memperluas meliputi para pendudukNew Mexico.
(www.suaramedia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.