Iqro Club Mataram, The New Moslem Generation
iqro club kota mataram. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Selamat Membaca Artikel IC Mataram

Minggu, 20 Mei 2012

Tinjauan Moral Ujian Nasional 2012

“antara peningkatan prestasi akademik dan lunturnya hati nurani”
 
Alhamdulillah UN SMA dan SMP tahun 2012 sudah berlalu dengan lancar dan sesuai jadwal. Namun demikian, pelaksanaannya mendapat begitu banyak catatan dari berbagai macam pihak seperti praktisi pendidikan, guru dan insan media. Salah satu yang menjadi catatan adalah proses pelaksanaannya yang sangat jauh dari harapan bersama.
Peningkatan prestasi akademik yang mejadi tujuan pelaksanaan UN tidak sepenuhnya dapat direalisasikan secara moral. Pelaksanaanya yang sudah sesuai dengan SOP (Standar Operasional Pelaksanaan) tidak sepenuhnya bisa dijadikan standar peningkatan prestasi akademik. Terbukti, dalam pelaksanaanya ada ratusan pengaduan resmi yang diterima Kemendikbud terkait kecurangan pelaksanaan UN. Sungguh hal ini merupakan kondisi yang memperihatinkan. Bagaimana tidak, institusi pendidikan yang merupakan institusi pertama cermin moral dan akhlaq bangsa telah tercemari muatan-muatan negatif kecurangan sebagai dampak ambisi pejabat bidang pendidikan yang tidak ingin dicap tidak becus meningkatkan prestasi akademik siswa. Padahal Pemerintah pusat telah mencanangkan gerakan Pendidikan Berkarakter bagi seluruh siswa di Indonesia.

Pemandangan paradox semakin jelas terlihat dengan semakin banyaknya data dan fakta tentang adanya keterlibatan Guru dan stakeholder pendidikan dalam rangkaian panjang tindak kecurangan dalam UN. Bukankah guru adalah benteng terakhir pertahanan moral dan akhlaq bangsa? Jika guru juga telah tercemar virus-virus kecurangan maka bersiaplah akan kehancuran bangsa Indonesia. Sungguh pemandangan yang membuat miris hati, lebih khusus lagi bagi kami para pelaku pendidikan ketika menyaksikan kecurangan tersebut juga sudah merambah sampai tingkat pendidikan dasar (Sekolah Dasar).

Lalu apa solusinya? Salah satu solusinya adalah dengan melakukan revolusi pendidikan di Indonesia yaitu dengan melakukan perombakan besar-besaran terhadap sistem dan pemangku kebijakan dalam bidang pendidikan. Pendekatan “Top – down” dengan melakukan revolusi dari pusat kebijakan dirasakan menjadi salah satu solusi yang paling tepat. Ketika kita sudah memiliki sistem dan pemimpin yang melindungi azas luhur pendidikan (kejujuran, tanggungjawab, setia pada hati nurani, dll) maka sangat mudah bagi kita untuk meraih peningkatan prestasi akademik yang selama ini di dengung-dengungkan.

Selain itu, proses pembelajaran hendaknya diberikan perhatian yang lebih oleh pemerintah. Peningkatan tanggung jawab guru, orang tua dan lingkungan belajar terhadap azas luhur pendidikan juga harus sudah dibumikan sejak dini. Bukankah pendidikan adalah sebuah sistem yang melibatkan begitu banyak komponen di dalamnya, sehingga tentu saja harus memiliki kesamaan visi dan misi dalam membangun pendidikan Indonesia.

Akhirnya, selamat dan sukses Hari Pendidikan Nasional 2012. semoga pendidikan Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan prestasi dan lebih penting lagi dapat bangkit dari keterpurukan moral. Sudah saatnya kita selamatkan moral dan prestasi pelajar Indonesia dan harapan itu masih ada.

Oleh : Kak Fitrah Saputra, S.Pd

Jumat, 04 Mei 2012

Sebuah Cinta Abadi yang Pernah Ada di Bumi

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yg pernah terjadi di Bumi ini…
Sekian ratus tahun yang lalu…
Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam.
Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk.
Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.
Tak berapa lama kemudian….
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.
Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.
Namun, ketika akan mengetuk pintu… terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah.. di depan pintu…
dengan udara malam yang dingin melilit… hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi.. karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah…
Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya..
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar di balik pintu.
Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di belakang pintu dari dalam rumahnya.
malam itu… tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana… karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan..
Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.
Dan nan jauh di langit….
ratusan ribu malaikat pun bertasbih….
menyaksikan dua sejoli tersebut…
SUBHANALLAH WABIHAMDIH
Betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona…
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati…
Tahukah Anda… siapa mereka..?
Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah ra binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.
Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah ra dalam surga-NYA kelak. dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut.
Amiin…amiin ya rabbal’alamiin….
Powered By Blogger
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...