Iqro Club Mataram, The New Moslem Generation
iqro club kota mataram. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Selamat Membaca Artikel IC Mataram

Senin, 28 Februari 2011

Kecanduan Pornografi Lebih Merusak Otak Daripada Narkoba

Jakarta, Kecanduan pornografi belakangan menjadi isu besar di Indonesia. Kecanduan ini sering terabaikan, padahal dampak yang ditimbulkan kecanduan pornografi lebih besar ketimbang kecanduan narkoba.

Kecanduan pornografi merupakan tren baru masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat merusak tatanan psikososial masyarakat.

Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal-hal yang merangsang nafsu seksual, dapat merusak kesehatan otak dan kehidupan seseorang, serta pecandu pornografi tidak sanggup menghentikannya.

"Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pacandu narkoba," ujar Dr Mark B. Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA, dalam acara 'Seminar Eksekutif Penanggulangan Adiksi Pornografi' di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (27/9/2010).

Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Sedangkan kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan pada tiga bagian otak.

Kerusakan bagian otak ini akan membuat prestasi akademik menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang.

Pada pecandu pornografi, Dr Mark menjelaskan, otak akan merangsang produksi dopamin dan endorfin, yaitu suatu bahan kimia otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih baik.

Dalam kondisi normal, zat-zat ini akan sangat bermanfaat untuk membuat orang sehat dan menjalankan hidup dengan lebih baik. Tapi dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsangan yang berlebihan), sehingga otak akan bekerja dengan sangat ekstrem dan kemudian mengecil dan rusak.

"Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi 'kebutuhan' barunya itu dengan lebih mudah, kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang adiksi narkoba," jelas Dr Mark yang juga Kepala Edukasi & Training Officer for Candeo, perusahaan riset, teknologi dan pelatihan untuk penyembuhan adiksi secara online yang berpusat di Amerika Serikat.

Dr Mark mengatakan pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba.

Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak, remaja dan dewasa muda, agar bisa terhindar dari bahaya kecanduan baru, yaitu pornografi.

sumber: portal berita DH

waspada kode babi pada makanan dan minuman kemasan

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai diBadan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya,mencatat semua merk barang, makanan & obat-obatanProduk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tesebut harus terlebih dulu mendapat ijin dari BPOMPrancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebutdituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.

Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran lalu menanyakan kode matematis tersebut kepada orang Prancis yang berwenang dalam bidang itu. Orang Prancis menjawab, Kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya ...!

Jawaban itu, semakin menimbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata, apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslimin dunia. Hampir di seluruh negara bagian barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara- negara tersebut. DiPerancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit.

Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkandengan hwan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi. Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini merekapun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal ujicobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil. Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan. Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam. Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang dicapai bisa mencapai miliaran dollar.

Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM,sementara orang lain tak ada yang tahu.

Kode diawali dengan E ? CODES,E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan mutinasional,antara lain : pasta gigi, pemen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng, buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan & obat2an lainnya.

Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untukmemeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES, berikut ini karena produk dengan kode-kodedi bawah ini, positif mengandung lemak babi: E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234,E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari'at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.

Semoga manfaat, M. Anjad Khan Medical Research Institute United States.


Quote:
Jika memang emulsifier yang dipake starbuck adalah kode E471 (tidak adaembel2 lain, misal : lecithin de soja atau soy lecithin), maka saya yakni bahwa 'origin'nya adalah pork or varken (babi) Sebenarnya tak hanya E471 tapi juga E472, para keluarga muslim Groningen the Netherlands & ikatan kel muslim Eropa memperingatkan kami utk mengecek content / ingredient emulsifier ini pd setiap produk makanan yg akan dibeli. Kami pun sempat kaget, karena emulsifier juga digunakan pada rot itawar. Karena itu, kami sarankan kpd kel muslim utk pilih roti tawar dgistilah biological bread (non-chemical additive), tentu saja resikonya harga lebih mahal (1/2 blok roti tawar jenis ini hampir 3 X harga roti tawar dgemulsifier),yang pentingkan halal.
Quote:
Prennss ...kalo mo hang out di Starbucks or Coffebean, pikir2 ulang deh... karena, ternyata semua minuman mengandung elmusifier yang berasal dari babi. Kalo membeli makanan kita juga gampang mengetahui halal or haram, caranya dg melihat ada tidaknya kode E ? trus tiga digit angka dibelakangnya, dan itu artinya bahan2 berasal dari lemak babi...
Quote:
FYI ....E471 biasa dikenal dg sebutan lecithin è originnya merupakan ekstrakdari tulang babi.E472 (saya tak ingat nama dagangnya) è originnya adalah ekstrak tulang babi. Kedua additive ini merupakan senyawa turunan dr asam lemak (fattyacid). Biasanya kedua additive ini sangat sering ditemukan pada produk2 berikut : Produk makanan mengandung cokelat è roti, ice cream, biskuit, dl. lProduk makanan yg perlu elmusifier è coklat bar, ice cream, or bulk,coffee cream, marshmallo, jelly, dsb.

sumberrrr :http://www.eramuslim.com/suara-kita/...lemak-babi.htm

Keajaiban MeMinum Air Kelapa!!

Sejak lama, kelapa dikenal sebagai tumbuhan yang kaya manfaat. Nyaris tak ada bagian dari tanaman kelapa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan.
Namun tak jarang pula orang yang tidak paham memanfaatkan setiap bagian dari kelapa. Air kelapa misalnya, justru hanya menjadi limbah karena bingung memanfaatkanya. Padahal air kelapa justru sangat berkhasiat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.


Nah.. agar air kelapa tak terbuang percuma, Anda perlu tahu apa saja khasiat dan kegunaannya. Inilah alasan kenapa Anda perlu minum air kelapa:
Air kelapa ternyata lebih bernutrisi ketimbang susu penuh (whole milk) karena tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak.
Air kelapa dapat memperbaiki sirkulasi darah dan dikenal mampu membersihkan saluran pencernaan.
Air kelapa tidak hanya akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih baik, tetapi juga membantu tubuh melawan beberapa jenis virus penyebab penyakit.
Jika Anda mengidap penyakit batu ginjal, biasakanlah meminum air kelapa secara rutin. Kebiasaan meminum air kelapa akan mambantu memecah batu ginjal dan memudahkan mereka keluar dari tubuh.
Air kelapa juga dikenal sejak dahulu dapat menyembuhkan gangguan saluran kencing. Segelas air kelapa akan meredakan rasa sakit akibat susah kencing.
Jika Anda masih merasa pusing karena mabuk, tak ada yang bisa memulihkannya dengan cepat selain mengonsumsi air kelapa.
Air kelapa yang rasanya lembut sangat kaya akan elektrolit dan potassium . Potassium dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah dan fungsi organ jantung.
Air kelapa dapat mempercepat naiknya trombosite bagi penderita DBD dan menurunkan demam (trombosit turun karena dipakai untuk mencegah pendarahan,karena demam tinggi mengakibatkan pengentalan darah,dan pori”pembuluh darah membesar)
Berbagai manfaat air kelapa:



a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.


b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.


c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.


d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.


e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seksual berlebih.


f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.


g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.

h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan

Konsep Hidup Sehat Ala Rasulullah

Post: #1
Konsep hidup sehat ala Rasulullah SAW
Adapun contoh tentang penerapan hokum islam yang telah di contohkan oleh Rasulullah SAW di dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan maksud agar umatnya meniru gaya hidupnya.

* Tentang makan

Rasulullah menganjurkan bahwa makan yang higienis itu ternyata memakai tangan, yaitu tangan kanan. Bukan seperti zaman sekarang ini, makan dengan cara memakai sendok, garpu, pisau dan sebagainya. Karena pada tangan tersebut merupakan refleksi pada ginjal, hati serta organ-organ tubuh yang penting lainnya yang dapat membantu proses kesehatan. Pada tangan kanan pula, dapat mengeluarkan enzim yang berfungsi sebagai enzim penserna toksin.

Adapun beberapa contoh makanan yang sering dikonsumsi Rasulullah adalah sebagai berikut :

a. Kurma

Kurma dikonsumsi Rasulullah, karena kurma merupakan makanan yang ajaib. Karena setelah kurma dicerna, zat yang terkandung di dalamnya dapat diubah menjadi sel darah, yang berfungsi sebagai pengganti Hemoglobin yang rusak setelah Rasulullah melakukan shalat malam

b. Apel

Apel juga sering dikonsumsi Rasulullah, karean apel banyak mengandung vitamin A yang berfungsi sebagai cadangan vitamin untuk aktivitas Rasul yang 2/3 malamnya digunakan untuk melaksanakan ibadah

c. Labu

Sudah kita pahami, bahwa suhu di Negara Timur Tengah sangat tinggi, sehingga Rasulullah sering mengonsumsi labu sebagai pengganti cairan dinding usus yang rusak karena suhu tinggi. Sehingga dengan demikian dapat mencegah terserang penyakit, seperti typus, maag dan sebagaimya

* Tentang tidur

Tidur merupakan tempat lupanya seseorang kepada kholiknya. Maka dari itu, Rasulullah membarikan contoh yang baik agar manusia terhindar dari sifat lupa kepada-Nya.

Beliau mengajarkan kepada kita supaya tidur dengan posisi badan menengadah atau miring ke kanan, dan sangat tidak menganjurkan tidur menghadap kiri. Karena jika tidur dalam posisi miring ke kiri, maka organ tubuh yang berada di sebelah kiri (jantung, lambung, dan otak kecil) akan terhambat system kerjanya. Misalnya :

1. Lambung

Kerja lambung yang seharusnya bertugas untuk menghaluskan makanan, karena mendapat tekanan, maka sebagian makanan yang seharusnya diproses maka akan terhambat.

2. Jantung

Kerja jantung ialah sebagaii pemompa darah ke seluruh tubuh. Karena mendapat tekanan, maka supply darah ke seluruh tubuh terhambat juga.

3. Otak kecil

Jika otak kecil mendapat tekanan, maka cara berfikir kita menjadi lambat walaupun hanya beberapa detik saja.

Semoga dengan membaca ini, anda sekalian tidak merasa puas. Dengan demikian maka anda akan berusaha untuk mempelajari Hukum Allah yang lebih mendalam lagi. Wallahualam bishowaf.
Konsep hidup sehat ala Rasulullah SAW

Khasiat Jintan Hitam (Black Seed)

Jintan Hitam (Black Seed) dipercaya berasal dari Mediterania (seputar Laut Tengah), sebelum tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Asia. Bentuknya kecil berserabut, ukurannya tidak lebih dari 3 mm. Jintan hitam termasuk dalam keluarga buttercup (Ranunculaceae). Ada dua jenis tanaman ini, yakni yang berwarna ungu kebiruan dan putih. Orang-orang di tanah Arab telah mengenal Jintan hitam lebih dari 2.000 tahun lalu. Mereka memanfaatkan tanaman ini untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, misalnya sakit gigi, flu, nyeri sendi.


Jintan Hitam dalam Islam

Di dalam Islam, herbal ini dikenal dengan nama Habbatussauda.

Dalam agama islam, habbats sudah dikenal sebagai obat bagi berbagai penyakit. Dalam sebuah hadist , Rasulullah SAW mengatakan

“Sesungguhnya, al-Habbatus al-Sawda’ dapat menyembuhkan segala macam penyakit, kecuali As-sam.” Saya bertanya: “Apakah as-sam itu?” Baginda menjawab : ‘As-sam yaitu maut !” ( Riwayat Bukhari ).

Didalam kitab Shahih Bukhari Muslim, Abu Hurairah r.a. berkata bahwa dia pernah mendengar Nabi besar Muhammad S.A.W. bersabda sebagai berikut :

“Tetaplah dengan al-Habbah al-Sawda” karena sesungguhnya ia mengandung obat bagi segala penyakit, kecuali as-sam atau mati.”

Khasiat Jintan Hitam

Jintan hitam yang juga dikenal sebagai black car away, black seed, black cumin, shonaiz (Iran), kolonji (Afrika), telah diproduksi dalam bentuk minyak maupun bubuk. Berikut beberapa resep yang ditawarkan Dian Salma dari klinik Dian Kenanga dan herbalis Yellia Mangan:

1. Batuk kering
Bahan: Minyak jintan hitam, air kopi.
Cara: Campur satu sendok teh minyak jintan hitam ke dalam segelas air kopi. Minum 2 kali sehari.

2. Diabetes
Bahan: 1 mangkuk jintan hitam, 1 mangkuk minyak jintan hitam, 1/2 sendok kulit buah delima.
Cara: Hancurkan semua bahan hingga menjadi bubuk. Ambil setengah sendok ramuan tersebut lalu campur dengan minyak jintan hitam. Minum sebelum sarapan selama sebulan.

3. Flu
Bahan: Minyak jintan hitam
Cara: Teteskan 3-4 tetes minyak jintan hitam ke dalam lubang hidung untuk mengurangi penyumbatan pada hidung.

4. Diare
Bahan: Minyak jintan hitam
Cara: Campur 1 sendok makan minyak jintan hitam dengan semangkuk yoghurt. Minum campuran tersebut 2 kali sehari selama tiga hari.

5. Melancarkan ASI
Bahan : 250 g biji jintan hitam, 250 g madu murni.
Cara: Campur biji jintan hitam dan mafu, aduk sampai rata. Minum 2 sendok makan bersama 1 sendok teh minyaknya setiap hari.

6. Rematik
Bahan: Minyak jintan hitam
Cara: Hangatkan sedikit minyak jintan hitam, gosok secara perlahan di bagian tubuh yang terkena rematik. Untuk mempercepat penyembuhan, minum 1 sendok teh minyak jintan hitam 3 kali sehari.

7. Alergi
Bahan: Minyak jintan hitam
Cara: Minum 1 sendok teh minyak jintan hitam 2 kali sehari.

8. Hipertensi
Bahan: Biji jintan hitam, bawang putih, air panas.
Cara: Masukkan 1 sendok teh jintan hitam ke dalam air panas dengan 2 ptotong bawang putih. Minum airnya setiap pagi sebelum sarapan.

9. Sakit gigi
Bahan: Cuka apel, jintan hitam
Cara: Didihkan 8 ons cuka apel dan 2 sendok teh biji jintan hitam. Ramuan tersebut dipakai untuk kumur-kumur sampai sakitnya hilang.

10. Asma
Bahan: Minyak jintan hitam
Cara: Oleskan minyak jintan hitam di dada dan punggung. Atau campurkan 1 sendok teh minyak jintan hitam ke dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari.

11. Kanker
Bahan: 2-3 g biji jintan hitam, masing-masing 10 g daun sambiloto, temulawak, kunyit, temu putih, temu mangga, ciplukan dan meniran.
Cara: Cuci bersih temulawak, kunyit, temu putih, temu mangga, lalu parut. Hasil parutan tadi dicampur dengan ciplukan, meniran, daun sambiloto. Rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Hancurkan biji jintan hitam hingga halus. Selanjutnya campurkan bubuk biji jintan hitam ke dalam ramuan. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas

12. Meningkatkan kemampuan otak
Minyak jinten ternyata tidak hanya mampu meningkatkan ketahanan tubuh. Dua siswi SMP Al Hikmah Surabaya Zulyana Surimidani dan Shabrina Izazi Anwar menemukan khasiat baru minyak jinten yang mampu meningkatkan kemampuan otak siswa.

Minggu, 27 Februari 2011

Penghancur Persaudaraan

Bersaudara merupakan ciri dari orang yang beriman. Dan bersatu, bersaudara adalah sesuatu yang agung dan mulia. Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara”.(Al-Hujurat:10).

Ukhuwah kaum mukminin adalah ukhuwah dan jalinan tertinggi, yang bisa diadakan diantara manusia. Ukhuwah kaum mukminin adalah jalinan akidah yang lebih kuat dari jalinan nasab. Ukhuwah mendatangkan karunia, pahala besar, mendekatkan para pelakunya kepada-Nya, dan mencintai mereka. Di antara tujuh kelompok yang dinaungi Allah ta’ala dibawah naungan-Nya pada hari kiamat ialah dua orang yang saling mencintai karena Allah. Keduanya bertemu dan berpisah karena-Nya. Namun syetan tidak akan rela dengan hal tersebut. Syetan akan menyesatkan anda dengan membuat saudara-saudara anda marah kepada anda. Syetan juga memenuhi hati dengan perasaan benci kepada sudara-saudara anda, dakwah dan majlis-majlis ilmu. Selanjutnya anda akan menjadi santapan lezat syetan dan mangsanya tanpa mampu bergerak berontak.

Sekarang ada problem serius yang mengancam eksistensi kehidupan manusia, yaitu hilangnya keharmonisan diantara manusia, hingga seolah-olah setiap kali zaman berganti dan modernisasi berkembang pesat, maka pemutusan hubungan, kekerabatan atau persaudaraan, juga meningkat tajam. Keharmonisan menjadi sesuatu yang mahal dan sulit dirasakan, kehidupan sangat menjemukan, gersang dan keras, tanpa ada spirit dan makna di dalamnya. Keharmonisan tidaklah diangkat (hilang) sekaligus, tetapi ada sebab-sebab pencetus yang menjadi sebab hilangnya keharonisan. Oleh karena itu kita harus mengetahui kiat bagaimana menjaga keharmonisan, dan mengetahui apa saja yang merusak keharmonisan agar kita waspada dan menjauhinya.

Penghancur-penghancur persaudaraan tersebut adalah:

Rakus kepada dunia dan asset manusia
Malas beribadah dan melanggar syari’at
Tidak memperhatikan etika ketika bicara
Cuek
Pembicaraan rahasia
Fanatik dengan pendapat diri sendiri dan tidak siap mendengar nasehat atau masukan orang lain
Sering berbeda ucapan, perbuatan, dan keinginan dengan saudara, sombong dan kasar
Memberi nasehat di depan umum
Banyak mencela, tidak tolerans, hanya melihat sisi-sisi negatif tanpa sisi-sisi positif, dan tidak memaafkan kesalahan

Mendengarkan perkataan tukang fitnah dan pendengki
Menyebarkan rahasia
Menuruti dugaan
Campur tangan dalam masalah-masalah pribadi
Egois, angkuh, tidak peduli dengan problem saudara, masa bodoh dengan kondisi dan kebutuhannya

Membebani dan memberatkan saudara serta memantau terus pelaksanaannyaakan hak-hak ukhuwah terhadap anda

Tidak serius menampakkan cinta atau apa saja yang menunjukkan dan meningkatkannya, serta tidak membela saudara ketika tidak berada di tempat

Tidak memperhatikan saudara karena sibuk dengan orang lain dan jarang menepati janji

Unjuk diri, jabatan dan ambisi kekuasaan atas obyek dakwah; dan menjadikan teman sebagai jembatannya

Tidak menepati janji dan kesepakatan tanpa udzur urgen
Anda sering membicarakan hal-hal yang menggelisahkan dan menyampaikan hal-hal yang menyusahkan saudara anda

Berlebih-lebihan dalam mencintai.
Sumber : Perusak-Perusak Persaudaraan, Abu Ashim Hisyam bin Abdul Qadir, Darul Falah Cet. Pertama, Syawal 1422/ Januari 2002 M


myquran.com

Sabtu, 26 Februari 2011

Penemu Sirkulasi Pernapasan Ibn Al-Nafis atau Harvey?

Karena dianggap bertentangan dengan Galen, Michael Servetus dianggap menyimpang. Hukumannya, dirinya dan buku Christianismi Restitutio karyanya pun dibakar. Penemuan sirkulasi dalam paru-paru menjadi hal yang penting dan mengundang banyak perdebatan dalam dunia kedokteran. Pendapat yang diyakini selama ini, teori mengenai sirkulasi paru-paru -- kaitan antara pernapasan dan peredaran darah -- ditemukan oleh ilmuwan Eropa mulai abad ke-16. Penggiatnya berturut-turut adalah Servetus, Vesalius, Colombo, dan terakhir Sir William Harvey dari Kent, Inggris. Namun penelusuran sejarah lebih lanjut, dengan meneliti berbagai manuskrip dan objek sejarah lain, maka kejelasan mulai diungkapkan: penemu sirkulasi paru-paru adalah Ibnu Al-Nafis, ilmuwan Muslim abad ke-13. Adalah Dr Muhyo Al-Deen Altawi, fisikawan Mesir, yang mulai menyusur kanal-kanal sejarah sejak tahun 1924. Ia menemukan sebuah tulisan berjudul Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna di perpustakaan nasional Prussia, Berlin (Jerman). Saat itu, ia tengah belajar mengenai sejarah Kedokteran Arab di Albert Ludwig's University Jerman.

Tulisan dalam bentuk diktat itu, merunut pada konteks waktunya, dianggap sebagai karya tulis terbaik yang merangkai secara detil topik-topik anatomi, patologi, dan fisiologi. Diktat yang belakangan diketahui sebagai karya Ibnu Al Nafis ini juga mengungkap sesuatu yang mengejutkan: deskripsi pertama di dunia mengenai sirkulasi paru-paru!

Ia menguraikan lebih jauh konsep yang dipancangkan ilmuwan sebelumnya, Galen, pada abad ke-2. Konsep sirkulasi yang dikembangkan Galen menyebut adanya 'lorong rahasia' antara dua bilik jantung. Ia menguraikan bagaimana darah mencapai bagian kanan jantung dan bergerak menuju pori-pori yang tak terlihat di cardiac septum menuju bagian kiri jantung. Di sana darah bertemu dengan udara dan membangun sebuah 'kekuatan' sebelum diedarkan ke seluruh tubuh. Menurut Galen, sistem vena merupakan bagian yang terpisah dari sistem arteri saat mereka 'kontak' dalam pori-pori tak terlihat itu.

Namun, Ibnu Al-Nafis, berdasar pengetahuannya yang mendalam terhadap anatomi, memikirkan hal yang berbeda:




"...Darah dari kamar kanan jantung harus menuju bagian kiri jantung, namun tak ada bagian apapun yang menjembatani kedua bilik itu. Sekat tipis pada jantung tidak berlubang. Dan bukan seperti apa yang dipikirkan galen, tak ada pori-pori tersembunyi di dalam jantung. Darah dari bilik kanan harus melewati vena arteriosa (arteri paru-paru) menuju paru-paru, menyebar, berbaur dengan udara, lalu menuju arteria venosa (vena paru-paru) dan menuju bilik kiri jantung dan bentuk ini merupakan spirit vital..."

Dalam buku itu dia juga mengatakan:
"Jantung hanya memiliki dua kamar...dan antara dua bagian itu sungguh tidak saling terbuka. Dan, pembedahan juga membuktikan kebohongan yang mereka ungkapkan. Sekat antara dua bilik jantung lebih tipis dari apapun. Keuntungan yang didapat dengan adanya sekat ini adalah, darah pada bilik kanan dengan mudah menuju paru-paru, bercampung dengan udara di dalam paru-paru, kemudian didorong menuju arteria venosa ke bilik kiri dari dua bilik jantung..."

Mengenai anatomi paru-paru, Ibnu Al-Nafis menulis:
"Paru-paru terdiri dari banyak bagian, pertama adalah bronchi, kedua adalah cabang-cabang arteria venosa, dan ketiga adalah cabang-cabang vena arteriosa. Ketiganya terhubung oleh jaringan daging yang berongga."

Dia menambahkan lebih detil mengenai sirkulasi paru-paru:
"... Yang diperlukan paru-paru untuk transportasi darah menuju vena arteriosa adalah keenceran dan kehangatan pada jantung. Apa yang merembes melewati pori-pori pada cabang-cabang pembuluh menuju alveoli pada paru-paru adalah demi percampurannya dengan udara, berkombinasi dengannya, dan hasilnya memjadi sesuatu yang diperlukan di bilik kiri jantung. Yang mengantar campuran itu ke bilik kiri arteria venosa."

Kontribusi lain Ibnu Al Nafis adalah bantahannya tentang nutrisi bagi jantung. Avicenna menulis makanan jantung diekstrak dari pembuluh kecil dan didorong ke dinding. Kata Al Nafis:

"... Berbeda dengan pernyataannya (Avicenna-red) bahwa darah pada bagian kanan adalah untuk memberi makanan jantung adalah tidak benar sama sekali."



EROPA TERLAMBAT MEMAHAMI

Sayangnya, pengetahuan yang sungguh penting dalam dunia kedokteran ini hanya populer di dunia medis Arab. Eropa baru mengetahuinya 300 tahun kemudian, saat Andrea Alpago dari Belluno menerjemahkan karya Al nafis itu dalam bahasa Latin tahun 1547. Kemudian, Michael Servetus menjelaskan teori sirkulasi paru-paru dalam buku teologinya yang berjudul Christianismi Restitutio pada tahun 1553. Dia menulis: "...Udara dan darah bercampur dan dikirim dari paru-paru menuju jantung melalui pembuluh arteri; bagaimanapun, percampuran itu terjadi di paru-paru. Warna cerah akan diberikan paru-paru, bukan jantung."

Dan, teori Servetus ini -- yang terkesan menjiplak Al Nafis -- dieksekusi oleh Gereja karena dianggap berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh Galen. Konsekuensinya, ia bersama bukunya dibakar. Andreas Vesalius mengikuti jejak Servetus menerangkan teori sirkulasi paru-paru. Dalam bukunya, De Fabrica, ia menulis persis seperti apa yang diuraikan Al Nafis. Pada edisi pertama buku Vesalius (1543), ia setuju dengan pendapat Galen bahwa darah dari bilik kanan menuju bilik kiri melalui sebuah sekat tipis.

Namun pada edisi keduanya, tahun 1555, ia sedikit meralatnya dengan kalimat: "Saya masih belum melihat bagaimana sekat yang sungguh tipis itu bisa mengalirkan darah dari bilik kanan menuju bilik kiri." Pendapat itu dikuatkan oleh Realdus Colombo (1559) dalam bukunya, De re Anatomica.

Penjelasan lebih rinci dikemukakan William Harvey. Pada tahun 1628 ia mendemonstrasikan langsung observasi anatomi di laboratorium hewan. Ia menjelaskan bagaimana darah berpindah dari bilik kanan, menuju paru-paru, lalu masuk ke bilik kiri jantung melalui vena paru-paru. Ia juga menunjukkan tak ada satupun pori-pori dalam sekat interventrikular jantung.

Ia menulis dalam monografnya: "Exercitatio anatomica de motu cordis et sanguinis in animalibus: Saya mulai berpikir tentang gerakan yang sangat cepat dalam lingkaran itu. Saya menemukan kebenaran bahwa darah dipompa dalam satu hentakan dari bilik kiri didistribusikan melalui pembuluh arteri ke seluruh bagian tubuh dan kembali melalui vena dan kembali ke bilik kanan, hanya setelah terkirim ke paru-paru dari bilik kanan."

Source: Republika Online

Baca Sejarah Ibnu Al Nafis :
- http://www.islamset.com/isc/nafis/main.html
- http://www.islamonline.net/English/Science/2002/08/article06.shtml
- http://www.uua.org/uuhs/duub/articles/michaelservetus.html

Rahasia Ayyamul Bidh

Rahasia Ayyamul Bidh
By : Nanda Hanyfa
Pernah denger puasa pertengahan bulan?
Yap! Puasa pertengahan bulan itu sering disebut dengan AYYAMUL BIDH.Rasulullah selalu melaksanakan Ayamul Bidh setiap 3 hari pada tengah bulan, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 (pada bulan Hijriyah). Dalam sebuah riwayat disebutkan,Ibnu Abbas ra. berkata : "Adalah Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan berpuasa pada hari putih (tanggal 13, 14, dan 15) baik dalam bepergian atau di rumah." (HR. Thabrani)

Dalam riwayat lain disebutkan pula,
Dari Abu Dzar ra. berkata, Rasulullah bersabda : "Jika kamu berpuasa tiga hari dari satu bulan maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR. Nasa', Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Apakah rahasia dari Ayamul Bidh ini sehingga Rasulullah tak pernah luput dari mengerjakannya?Dan mengapa pula dianjurkan pada tanggal-tanggal itu?

Pernah dengar Dracula? Vampire? Atau kuntilanak?Ya, semua hantu itu dikabarkan sering berkeliaran di malam hari khususnya ketika bulan purnama. Lho???
Apa hubungannya ayamul bidh dengan hantu dan bulan purnama?Ya, kalo’ dengan hantunya sih nggak terlalu berhubungan, tapi, yaumul bidh berhubungan dengan bulan purnamanya.Jadi, hubungannya apa?

Begini…, sudah kita ketahui bahwa pertengahan bulan Hijriah adalah waktu munculnya bulan purnama. Nah, saat bulan purnama bersinar (kayak lagu aja, hhihihi…), terjadilah yang namanya pasang air laut. Letak bulan yang dekat dengan bumi menyebabkan gaya grafitasi bulan mempengaruhi ketinggian air laut dimuka bumi, dan terjadilah pasang air laut.

Terus??
Ternyata, grafitasi dari bulan ini tak hanya mempengaruhi kondisi bumi (benda mati) tetapi juga benda hidup. Terutama manusia.

Lho? Kok bisa?
Seorang peneliti berkebangsaan Amerika pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia saat bulan purnama cenderung lebih labil, emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, mudah tersinggung, mudah senang, mudah sedih, pokoknya semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter‘upload’ dari dirinya. Mungkin inilah salah satu penyebab banyak mitos dan film yang mengaitkan antara monster atau hantu dengan bulan purnama.

Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.Subhanallah...

Inilah hikmah di balik sunnah.
Tak heran jika Rasul tak pernah meninggalkan ayamul bidh. Tak heran pula jika Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, terutama pada pertengahan bulan. Ternyata anjuran tersebut memiliki rahasia yang tak disangka-sangka. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam Islam ini selalu memiliki hikmah yang tersembunyi yang luar biasa dahsyatnya. Lalu, masihkan ragu dan malas-malasan melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah?
Tambahkan keterangan gambar
Rahasia Ayyamul Bidh
By : Nanda Hanyfa
Pernah denger puasa pertengahan bulan?
Yap! Puasa pertengahan bulan itu sering disebut dengan AYYAMUL BIDH.Rasulullah selalu melaksanakan Ayamul Bidh setiap 3 hari pada tengah bulan, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 (pada bulan Hijriyah). Dalam sebuah riwayat disebutkan,Ibnu Abbas ra. berkata : "Adalah Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan berpuasa pada hari putih (tanggal 13, 14, dan 15) baik dalam bepergian atau di rumah." (HR. Thabrani)

Dalam riwayat lain disebutkan pula,
Dari Abu Dzar ra. berkata, Rasulullah bersabda : "Jika kamu berpuasa tiga hari dari satu bulan maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR. Nasa', Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Apakah rahasia dari Ayamul Bidh ini sehingga Rasulullah tak pernah luput dari mengerjakannya?Dan mengapa pula dianjurkan pada tanggal-tanggal itu?

Pernah dengar Dracula? Vampire? Atau kuntilanak?Ya, semua hantu itu dikabarkan sering berkeliaran di malam hari khususnya ketika bulan purnama. Lho???
Apa hubungannya ayamul bidh dengan hantu dan bulan purnama?Ya, kalo’ dengan hantunya sih nggak terlalu berhubungan, tapi, yaumul bidh berhubungan dengan bulan purnamanya.Jadi, hubungannya apa?

Begini…, sudah kita ketahui bahwa pertengahan bulan Hijriah adalah waktu munculnya bulan purnama. Nah, saat bulan purnama bersinar (kayak lagu aja, hhihihi…), terjadilah yang namanya pasang air laut. Letak bulan yang dekat dengan bumi menyebabkan gaya grafitasi bulan mempengaruhi ketinggian air laut dimuka bumi, dan terjadilah pasang air laut.

Terus??
Ternyata, grafitasi dari bulan ini tak hanya mempengaruhi kondisi bumi (benda mati) tetapi juga benda hidup. Terutama manusia.

Lho? Kok bisa?
Seorang peneliti berkebangsaan Amerika pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia saat bulan purnama cenderung lebih labil, emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, mudah tersinggung, mudah senang, mudah sedih, pokoknya semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter‘upload’ dari dirinya. Mungkin inilah salah satu penyebab banyak mitos dan film yang mengaitkan antara monster atau hantu dengan bulan purnama.

Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.Subhanallah...

Inilah hikmah di balik sunnah.
Tak heran jika Rasul tak pernah meninggalkan ayamul bidh. Tak heran pula jika Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, terutama pada pertengahan bulan. Ternyata anjuran tersebut memiliki rahasia yang tak disangka-sangka. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam Islam ini selalu memiliki hikmah yang tersembunyi yang luar biasa dahsyatnya. Lalu, masihkan ragu dan malas-malasan melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah?

Renungan Buat Ikhwan-Akhwat yang Berta'aruf di Dunia Maya

Renungan Buat Ikhwan-Akhwat yang Berta'aruf di Dunia Maya

Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.” Itulah kalimat yang sering diadukan oleh para akhwat yang penulis kenal. Dalam satu minggu bisa ada dua tawaran ta’aruf dari ikhwan dunia maya. Berdasarkan curhat para akhwat, rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.

Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, yahoo messenger, dll, menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas.

Begitu lembut dan halusnya jebakan dunia maya, tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.

Kasus ta’aruf ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Seorang bergelar ikhwan memajang profil islami, tapi serampangan memaknai ta’aruf. Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya, langsung berani mengungkapkan kata ‘ta’aruf’, tanpa perantara.

Jangan memaknai kata “ta’aruf” secara sempit, pelajari dulu serangkaian tata cara ta’aruf atau kaidah-kaidah yang dibenarkan oleh Islam. Jika memakai kata ta’aruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah? Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.

Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial, pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing, digantilah status mereka berdua sebagai pasutri, sungguh memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya, berikut ini petikan obrolannya:

“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.
“‘Wa’alikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.

“Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…” puji ikhwan tersebut.

Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit, maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.

“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”
Sang ikhwan pun tidak mau kalah, balas memuji akhwat.
“Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”

Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya, syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa, bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan.


Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis, akan mengajak akhwat hidup di planet mars, mengunjungi benua-benua di dunia. Hingga larutlah keduanya dalam janji-janji lebay.

Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……a’udzubillah, bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.

Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!

Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.

Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main.


Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.


Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay.

Wahai Ikhwan,

Ini hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya.

Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis.

Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!

Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu. Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu. Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.

Duhai akhwat, terkadang kita harus mengoreksi cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita? Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?

Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya, waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi. Jangan mudah terpedaya oleh rayuan orang di dunia maya.


....berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram....


Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram, biarkan apa yang ada di dirimu menjadi simpanan manis buat suamimu kelak.


Duhai akhwat, ta’aruf yang sesungguhnya haruslah berdasarkan cara Islam, bukan dengan cara mengumbar rasa sebelum ada akad nikah.

sumber : http://www.voa-islam.com/teenage/young-spirit/2010/10/10/10760/renungan-buat-ikhwanakhwat-yang-bertaaruf-di-dunia-maya/

SURAT CINTA UNTUK JIWA

surat cinta untuk jiwa..

Surat ini ku tujukan untuk diriku sendiri
serta sahabat-sahabat tercintaku
yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segalany,
kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya,
cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut
pandangan yang berbeza,
lebih bermakna dan indah..


Surat ini ku tujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku
yang kerap kali terisi oleh cinta selain dari-Nya,
yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia,
yang terkadang melakukan segalanya bukan kerana-Nya,
lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang
jika dilihat dan dipuji orang,entah di mana keikhlasannya.
Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan
kerana perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan,
padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil.
Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses..

Surat ini ku tujukan pula untuk jiwaku
serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai lelah menapak jalan-Nyaketika seringkali mengeluh,
merasa dibebanibahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba
melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya..


Surat ini ku tujukan untuk ruh-kudan ruh sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu,
serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati,
lalu di manakah kejujuran diletakkan?
Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih,
saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka,
saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia,
saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.
Cuba lihat disana!
Hatimu menangis dan meranakah?..


Surat ini ku tujukan untuk diriku
dan diri sahabat-sahabat tercintaku yang sombong,
yang terkadang bangga pada dirinya sendiri.
Sungguh tiada satu pun yang membuat kita lebih di hadapan-Nya selain ketakwaan..
Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati,
namun kita masih bergelut terus dengan kefanaan..


Surat ini ku tujukan untuk hatikudan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati,
saat tiada getar ketika asma Allah disebut,
saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja,
saat tiada rasa takut pada-Nya ketika maksiat dilakukan,
dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain..


Akhirnya surat ini ku tujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya..
meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam.
Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam, yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari-Nya,
"Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama-MU, pada taat kepada-Mu dan dakwah di jalan-Mu"..
Tambahkan keterangan gambar
assalamu'alaikum
Suatu perkongsian-moga dpt menghidupkan hati2 yg lesu dan layu..moga diteguhkan iman hingga saat kita bertemu dgnNy..amiin Ya Rabb


surat cinta untuk jiwa..

Surat ini ku tujukan untuk diriku sendiri
serta sahabat-sahabat tercintaku
yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segalany,
kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya,
cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut
pandangan yang berbeza,
lebih bermakna dan indah..


Surat ini ku tujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku
yang kerap kali terisi oleh cinta selain dari-Nya,
yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia,
yang terkadang melakukan segalanya bukan kerana-Nya,
lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang
jika dilihat dan dipuji orang,entah di mana keikhlasannya.
Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan
kerana perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan,
padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil.
Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses..

Surat ini ku tujukan pula untuk jiwaku
serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai lelah menapak jalan-Nyaketika seringkali mengeluh,
merasa dibebanibahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba
melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya..


Surat ini ku tujukan untuk ruh-kudan ruh sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu,
serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati,
lalu di manakah kejujuran diletakkan?
Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih,
saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka,
saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia,
saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.
Cuba lihat disana!
Hatimu menangis dan meranakah?..


Surat ini ku tujukan untuk diriku
dan diri sahabat-sahabat tercintaku yang sombong,
yang terkadang bangga pada dirinya sendiri.
Sungguh tiada satu pun yang membuat kita lebih di hadapan-Nya selain ketakwaan..
Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati,
namun kita masih bergelut terus dengan kefanaan..


Surat ini ku tujukan untuk hatikudan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati,
saat tiada getar ketika asma Allah disebut,
saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja,
saat tiada rasa takut pada-Nya ketika maksiat dilakukan,
dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain..


Akhirnya surat ini ku tujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya..
meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam.
Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam, yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari-Nya,
"Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama-MU, pada taat kepada-Mu dan dakwah di jalan-Mu"..

Qiyamul Lail

Qiyamul Lail

OlehDr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thayyar

Iman itu bisa berkurang dan juga bisa bertambah. Dia akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Juga bisa bertambah dengan beristiqamah dan berkurang dengan penyimpangan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (ba-lasan) ketakwaannya." [Muhammad: 17]


Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:


"Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada) ...." [Al-Fat-h: 4]


Dengan demikian, puasa merupakan ibadah yang paling mulia sekaligus paling agung. Di mana setiap syi'ar yang ada padanya merupakan syi'ar ta'abbudiyyah yang disyari'atkan yang bisa menambah keimanan. Oleh karena itu, orang-orang shalih di setiap zaman dan tempat mengetahui bahwa pada bulan Ramadhan terdapat suatu makna yang tidak diketahui oleh orang lain. Sehingga dengan demikian, mereka memperoleh keberuntungan yang tidak diperoleh orang lain, di mana mereka berhasil menyucikan jiwa, menjernihkan diri serta membela kebenaran. Selain itu, hati mereka dipenuhi dengan cahaya, dan lisanul hal mereka mengatakan, "Ini adalah jalan menuju jihad di jalan Allah sekaligus penegakan kalimat-Nya."


Syaikh Abdullah bin Mahmud mengatakan, "....Bulan Ramadhan adalah bulan kesungguhan dan kegigihan sekaligus sebagai ladang bagi hamba-hamba-Nya. Juga sebagai sarana untuk menyucikan hati dari kerusakan, pembelengguan nafsu syahwat, kejahatan, dan kedurhakaan. Oleh karena itu, barangsiapa yang menanam kebaikan, maka akibat baiknya akan kembali kepadanya. Pada saat hari panen, pintu-pintu Surga akan dibuka untuknya dan di-tutup semua pintu Neraka. Yang demikian itu disebabkan oleh kesungguhan manusia dalam beribadah dan juga upaya mereka untuk berlomba-lomba dalam beramal shalih, di antaranya adalah memperbanyak shalat, membuka tangan mereka untuk bershadaqah, menyambung tali silaturahmi, berbuat baik kepada kaum fakir miskin dan anak-anak yatim juga orang-orang yang mem-butuhkan, serta memperbanyak do'a, istighfar, dan bacaan al-Qur-an..." [1]


Pembahasan 1
QIYAMUL LAIL


Qiyamul lail atau yang sering disebut dengan shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah bagi laki-laki maupun perempuan. Shalat ini dikerjakan setelah shalat 'Isya', meski disatukan dengan jamak taqdim dan dikerjakan dua rakaat dua rakaat sebelum shalat Witir. Waktunya berlangsung sampai akhir malam. Shalat ini bisa dikerjakan dengan berjama'ah maupun sendiri-sendiri, tetapi berjama'ah adalah lebih baik.


Dan itulah yang dimaksud dari sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:


"Barangsiapa mengerjakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah berlalu ..." [2]


Yang dimaksud dengan penuh keimanan di sini adalah iman kepada Allah dan kepada pahala yang disiapkan-Nya bagi orang-orang yang melakukan qiyamul lail. Dan makna sabda beliau 'ihtisaaban' berarti mengharapkan pahala dari Allah, dan hal itu tidak untuk riya' dan sum'ah serta tidak pula mencari harta atau kehormatan.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mensunnahkan qiyam Ramadhan dengan berjama'ah, kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkannya karena takut shalat tersebut akan diwajibkan kepada umatnya, sedang mereka tidak mampu menunaikan kewajiban ini.


Hal tersebut telah ditunjukkan oleh riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata: "Pada suatu malam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar di tengah malam dan mengerjakan shalat di masjid maka ada beberapa orang yang shalat bersama beliau mengikuti shalat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu pada pagi harinya, orang-orang membicarakannya, sehingga berkumpullah orang-orang yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah mereka dan mengerjakan shalat bersama beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu pada pagi harinya orang-orang bangun dan membicarakan hal tersebut, sehingga jama'ah masjid pun semakin banyak pada malam ketiga. Lalu Rasulullah keluar dan mereka pun mengikuti shalat beliau. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan mengerjakan shalat, dan orang-orang pun shalat mengikuti shalat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan pada malam keempat, masjid sudah tidak lagi mampu menampung jama’ahnya. Hingga akhirnya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk mengerjakan shalat Shubuh. Setelah selesai mengerjakan shalat Shubuh, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap kepada orang-orang, lalu bertasyahhud dan kemudian berkata, "Amma ba'du. Sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan kedudukan kalian, tetapi aku khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada kalian sehingga kalian tidak mampu mengerjakannya." Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia dan masalahnya dalam keadaan seperti itu ..." [3]


Para ulama Salaf berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat dalam shalat Tarawih dan Witir yang menyertainya.


a. Ada yang berpendapat, 11 rakaat.
b. Ada yang menyatakan, 13 rakaat.
c. Ada juga yang menyebutkan, 17 rakaat.
d. Ada pula yang berpendapat, 19 rakaat.
e. Ada yang mengatakan, 21 rakaat.
f. Juga ada yang menyatakan, 23 rakaat.
g. Ada yang berpendapat, 25 rakaat.
h. Serta ada pula yang menyatakan, 27 rakaat.
i. Juga ada yang berpendapat, 39 rakaat.
j. Ada juga yang menyebutkan, 41 rakaat.
k. Serta ada yang mengatakan, 47 rakaat. [4]


Dan yang paling rajih adalah pendapat yang menyebutkan 11 rakaat atau 13 rakaat dengan lama pada saat berdiri, ruku dan sujud. Tetapi jika berdiri, ruku dan sujudnya sebentar maka jumlah rakaatnya ditambah.

Yang demikian itu didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'anha ketika ditanya tentang shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan, maka dia menjawab: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengerjakan lebih dari 11 rakaat pada bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan 4 rakaat ; jangan tanyakan tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat 4 rakaat; dan jangan tanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat 3 rakaat." Aisyah berkata: "Lalu kutanyakan, Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum mengerjakan Witir? Beliau menjawab:

'Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur tetapi hatiku tidak tidur..." [5]


Juga hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 13 rakaat, yakni pada malam hari ...." [6]


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, " ....Jadi, banyak atau sedikitnya rakaat itu tergantung pada panjang atau pendeknya berdiri..." Lebih lanjut, beliau mengatakan, "Yang paling baik adalah dengan melihat keadaan jama'ah yang mengikuti shalat, jika ada kecenderungan memperpanjang berdiri pada mereka, maka (hendaklah) mengerjakan 10 rakaat dan 3 rakaat setelahnya, seperti yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat seorang diri pada bulan Ramadhan dan juga selainnya, maka yang demikian itu adalah yang lebih baik. Jika tidak ada kecenderungan pada mereka untuk memperpanjang berdiri, maka (hendaklah) mengerjakan 20 rakaat, dan itu yang terbaik. Dan itulah yang diamalkan oleh kebanyakan kaum muslimin." [7]


Dapat saya (penulis) katakan bahwa itulah yang berlangsung pada zaman Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Sedangkan sekarang ini, mayoritas kaum muslimin mengerjakan shalat Tarawih tidak lebih dari 13 rakaat. Sebagian imam mengerjakan shalat Tarawih dengan sangat cepat sehingga hilang darinya kewajiban untuk tuma'ninah yang menurut sebagian ulama, ia (tuma'ninah) merupakan rukun, di mana shalat tidak sah tanpanya. Sehingga orang-orang lemah dan orang-orang tua yang ada di belakangnya merasa kelelahan karena cepatnya berdiri dan turun dari ruku dan sujud. Oleh karena itu, hendaklah seorang imam benar-benar bertakwa kepada Allah dan memelihara keadaan para makmum serta menjalankan amanah imamah dengan sebaik-baik-nya, karena dia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, yaitu orang-orang yang ikut shalat di belakangnya.


Dan tidak ada larangan atas kehadiran kaum wanita di dalam shalat Tarawih dengan syarat aman dari fitnah. Mereka harus berangkat dalam keadaan tertutup lagi berhijab, tanpa berhias serta tidak juga memakai wangi-wangian, menunaikan shalat dengan khusyu’ dan tunduk dengan menjauhi perkataan yang tidak berarti, ghibah, namimah, serta hal-hal yang berkenaan dengan rumah tangga mereka untuk menjaga kesucian masjid.

[Disalin dari buku Meraih Puasa Sempurna, Diterjemahkan dari kitab Ash-Shiyaam, Ahkaam wa Aa-daab, karya Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thayyar, Penerjemah Abdul Ghoffar EM, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]


Footnotes[1]. Kitaabush Shiyaam wa Fadhli Syahri Ramadhan (hal. 23).[2]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/39) dan Shahiih Muslim (II/177))[3]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/40) dan Shahiih Muslim (II/177))[4]. Fat-hul Baari (IV/253, 254).[5]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari. (Shahiih al-Bukhari (III/40))[6]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (II/46) dan Shahiih Muslim (II/178))[7]. Majmuu' Fataawaa Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah (XXIII/113).
Tambahkan keterangan gambar
Qiyamul Lail

OlehDr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thayyar

Iman itu bisa berkurang dan juga bisa bertambah. Dia akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Juga bisa bertambah dengan beristiqamah dan berkurang dengan penyimpangan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (ba-lasan) ketakwaannya." [Muhammad: 17]


Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:


"Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada) ...." [Al-Fat-h: 4]


Dengan demikian, puasa merupakan ibadah yang paling mulia sekaligus paling agung. Di mana setiap syi'ar yang ada padanya merupakan syi'ar ta'abbudiyyah yang disyari'atkan yang bisa menambah keimanan. Oleh karena itu, orang-orang shalih di setiap zaman dan tempat mengetahui bahwa pada bulan Ramadhan terdapat suatu makna yang tidak diketahui oleh orang lain. Sehingga dengan demikian, mereka memperoleh keberuntungan yang tidak diperoleh orang lain, di mana mereka berhasil menyucikan jiwa, menjernihkan diri serta membela kebenaran. Selain itu, hati mereka dipenuhi dengan cahaya, dan lisanul hal mereka mengatakan, "Ini adalah jalan menuju jihad di jalan Allah sekaligus penegakan kalimat-Nya."


Syaikh Abdullah bin Mahmud mengatakan, "....Bulan Ramadhan adalah bulan kesungguhan dan kegigihan sekaligus sebagai ladang bagi hamba-hamba-Nya. Juga sebagai sarana untuk menyucikan hati dari kerusakan, pembelengguan nafsu syahwat, kejahatan, dan kedurhakaan. Oleh karena itu, barangsiapa yang menanam kebaikan, maka akibat baiknya akan kembali kepadanya. Pada saat hari panen, pintu-pintu Surga akan dibuka untuknya dan di-tutup semua pintu Neraka. Yang demikian itu disebabkan oleh kesungguhan manusia dalam beribadah dan juga upaya mereka untuk berlomba-lomba dalam beramal shalih, di antaranya adalah memperbanyak shalat, membuka tangan mereka untuk bershadaqah, menyambung tali silaturahmi, berbuat baik kepada kaum fakir miskin dan anak-anak yatim juga orang-orang yang mem-butuhkan, serta memperbanyak do'a, istighfar, dan bacaan al-Qur-an..." [1]


Pembahasan 1
QIYAMUL LAIL


Qiyamul lail atau yang sering disebut dengan shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah bagi laki-laki maupun perempuan. Shalat ini dikerjakan setelah shalat 'Isya', meski disatukan dengan jamak taqdim dan dikerjakan dua rakaat dua rakaat sebelum shalat Witir. Waktunya berlangsung sampai akhir malam. Shalat ini bisa dikerjakan dengan berjama'ah maupun sendiri-sendiri, tetapi berjama'ah adalah lebih baik.


Dan itulah yang dimaksud dari sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:


"Barangsiapa mengerjakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah berlalu ..." [2]


Yang dimaksud dengan penuh keimanan di sini adalah iman kepada Allah dan kepada pahala yang disiapkan-Nya bagi orang-orang yang melakukan qiyamul lail. Dan makna sabda beliau 'ihtisaaban' berarti mengharapkan pahala dari Allah, dan hal itu tidak untuk riya' dan sum'ah serta tidak pula mencari harta atau kehormatan.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mensunnahkan qiyam Ramadhan dengan berjama'ah, kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkannya karena takut shalat tersebut akan diwajibkan kepada umatnya, sedang mereka tidak mampu menunaikan kewajiban ini.


Hal tersebut telah ditunjukkan oleh riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata: "Pada suatu malam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar di tengah malam dan mengerjakan shalat di masjid maka ada beberapa orang yang shalat bersama beliau mengikuti shalat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu pada pagi harinya, orang-orang membicarakannya, sehingga berkumpullah orang-orang yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah mereka dan mengerjakan shalat bersama beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu pada pagi harinya orang-orang bangun dan membicarakan hal tersebut, sehingga jama'ah masjid pun semakin banyak pada malam ketiga. Lalu Rasulullah keluar dan mereka pun mengikuti shalat beliau. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan mengerjakan shalat, dan orang-orang pun shalat mengikuti shalat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan pada malam keempat, masjid sudah tidak lagi mampu menampung jama’ahnya. Hingga akhirnya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk mengerjakan shalat Shubuh. Setelah selesai mengerjakan shalat Shubuh, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap kepada orang-orang, lalu bertasyahhud dan kemudian berkata, "Amma ba'du. Sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan kedudukan kalian, tetapi aku khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada kalian sehingga kalian tidak mampu mengerjakannya." Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia dan masalahnya dalam keadaan seperti itu ..." [3]


Para ulama Salaf berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat dalam shalat Tarawih dan Witir yang menyertainya.


a. Ada yang berpendapat, 11 rakaat.
b. Ada yang menyatakan, 13 rakaat.
c. Ada juga yang menyebutkan, 17 rakaat.
d. Ada pula yang berpendapat, 19 rakaat.
e. Ada yang mengatakan, 21 rakaat.
f. Juga ada yang menyatakan, 23 rakaat.
g. Ada yang berpendapat, 25 rakaat.
h. Serta ada pula yang menyatakan, 27 rakaat.
i. Juga ada yang berpendapat, 39 rakaat.
j. Ada juga yang menyebutkan, 41 rakaat.
k. Serta ada yang mengatakan, 47 rakaat. [4]


Dan yang paling rajih adalah pendapat yang menyebutkan 11 rakaat atau 13 rakaat dengan lama pada saat berdiri, ruku dan sujud. Tetapi jika berdiri, ruku dan sujudnya sebentar maka jumlah rakaatnya ditambah.

Yang demikian itu didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'anha ketika ditanya tentang shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan, maka dia menjawab: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengerjakan lebih dari 11 rakaat pada bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan 4 rakaat ; jangan tanyakan tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat 4 rakaat; dan jangan tanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat 3 rakaat." Aisyah berkata: "Lalu kutanyakan, Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum mengerjakan Witir? Beliau menjawab:

'Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur tetapi hatiku tidak tidur..." [5]


Juga hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 13 rakaat, yakni pada malam hari ...." [6]


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, " ....Jadi, banyak atau sedikitnya rakaat itu tergantung pada panjang atau pendeknya berdiri..." Lebih lanjut, beliau mengatakan, "Yang paling baik adalah dengan melihat keadaan jama'ah yang mengikuti shalat, jika ada kecenderungan memperpanjang berdiri pada mereka, maka (hendaklah) mengerjakan 10 rakaat dan 3 rakaat setelahnya, seperti yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat seorang diri pada bulan Ramadhan dan juga selainnya, maka yang demikian itu adalah yang lebih baik. Jika tidak ada kecenderungan pada mereka untuk memperpanjang berdiri, maka (hendaklah) mengerjakan 20 rakaat, dan itu yang terbaik. Dan itulah yang diamalkan oleh kebanyakan kaum muslimin." [7]


Dapat saya (penulis) katakan bahwa itulah yang berlangsung pada zaman Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Sedangkan sekarang ini, mayoritas kaum muslimin mengerjakan shalat Tarawih tidak lebih dari 13 rakaat. Sebagian imam mengerjakan shalat Tarawih dengan sangat cepat sehingga hilang darinya kewajiban untuk tuma'ninah yang menurut sebagian ulama, ia (tuma'ninah) merupakan rukun, di mana shalat tidak sah tanpanya. Sehingga orang-orang lemah dan orang-orang tua yang ada di belakangnya merasa kelelahan karena cepatnya berdiri dan turun dari ruku dan sujud. Oleh karena itu, hendaklah seorang imam benar-benar bertakwa kepada Allah dan memelihara keadaan para makmum serta menjalankan amanah imamah dengan sebaik-baik-nya, karena dia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, yaitu orang-orang yang ikut shalat di belakangnya.


Dan tidak ada larangan atas kehadiran kaum wanita di dalam shalat Tarawih dengan syarat aman dari fitnah. Mereka harus berangkat dalam keadaan tertutup lagi berhijab, tanpa berhias serta tidak juga memakai wangi-wangian, menunaikan shalat dengan khusyu’ dan tunduk dengan menjauhi perkataan yang tidak berarti, ghibah, namimah, serta hal-hal yang berkenaan dengan rumah tangga mereka untuk menjaga kesucian masjid.

[Disalin dari buku Meraih Puasa Sempurna, Diterjemahkan dari kitab Ash-Shiyaam, Ahkaam wa Aa-daab, karya Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thayyar, Penerjemah Abdul Ghoffar EM, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]


Footnotes[1]. Kitaabush Shiyaam wa Fadhli Syahri Ramadhan (hal. 23).[2]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/39) dan Shahiih Muslim (II/177))[3]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/40) dan Shahiih Muslim (II/177))[4]. Fat-hul Baari (IV/253, 254).[5]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari. (Shahiih al-Bukhari (III/40))[6]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (II/46) dan Shahiih Muslim (II/178))[7]. Majmuu' Fataawaa Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah (XXIII/113).

BAHAYA MENYIA-NYIAKAN SHOLAT

"Maka, datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelak) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui sesesatan. Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh." (Maryam: 59-60).


Ibnu Abbas berkata, "Makna menyia-yiakan salat salat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya."

Imam para tabi'in, Sa'id bin Musayyib berkata, "Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan salat duhur sehingga datang waktu asar; tidak mengerjakan asar sehingga datang magrib; tidak salat magrib sampai datang isya; tidak salat isya sampai fajar menjelang; tidak salat subuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertobat, Allah menjanjikan baginya Ghayy, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya."

"Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lupa akan salatnya." Al-Maa'uun: 4-5). Orang-orang lupa adalah orang-orang yang lalai dan meremehkan salat.

Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang orang-orang yang lupa akan salatnya. Beliau menjawab, yaitu mengakhirkan waktunya."

Mereka disebut orang-orang yang salat. Namun, ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan Wail, azab yang berat. Ada juga yang mengatakan bahwa Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahanam, jika gunung-gunung yang ada dimasukkan ke sana niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan salat dan mengakhirkannya dari waktunya. Kecuali, orang-orang yang bertobat kepada Allah Taala dan menyesal atas kelalaiannya.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9).

Para mufasir menjelaskan, "Maksud mengingat Allah dalam ayat ini adalah salat lima waktu. Maka, barang siapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan salat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi."

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Amal yang pertama kali dihisab padahari kiamat dari seorang hamba adalah salatnya. Jika salatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia." (HR Tirmizi dan yang lain dari Abu Hurairah. Ia berkata, "Hasan Gharib.")

"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' (Tiada yang berhak diibadahi selain Allah) dan mengerjakan salat serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, maka darah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya maka itu kepada Allah." (HR Bukhari dan Muslim).

Dan, "Barang siapa menjaganya maka ia akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari kiamat nanti. Sedang yang tidak menjaganya, maka tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu ia akan dikumpulkan bersama Firaun, Qarun, Haman, dan ubay bin Khalaf." (HR Ahmad).


Sebagian ulama berkata, "Hanyasanya orang yang meninggalkan salat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaannya dari salat. Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersama Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, ia akan dikumpulkan dengan Firaun. Jika ia disibukkan dengan pangkat/jabatan, ia akan dikumpulkan bersama Haman. Dan, jika ia disibukkan dengan perniagaannya akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekah saat itu."

Mu'adz bin Jabal meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa meninggalkan salat wajib dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari Allah Azza wa Jalla." (HR Ahmad).
Umar bin Khattab berkata, "Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat."

Umar bin Khattab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah saw. dan bertanya, "Wahai Rasulullah, amal dalam Islam apakah yang paling dicintai oleh Allah Taala?" Beliau menjawab, "Salat pada waktunya. Barang siapa meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki agama lagi, dan salat itu tiangnya agama."

Kala Umar terluka karena tusukan, seseorang mengatakan, "Anda tetap ingin mengerjakan salat, wahai Amirul Mukminin?" "Ya, dan sungguh tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat," jawabnya. Lalu, ia pun mengerjakan salat, meski dari lukanya mengalir darah yang cukup banyak.

Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan menyia-nyiakan salat, Dia tidak akan mempedulikan sautu kebaikan pun darinya."

Ibnu Hazm berkata, "Tidak ada dosa yang lebih besar sesudah syirik, selain mengakhirkan salat dari waktunya dan membunuh seorang mukmin bukan dengan haknya."

Aun bin Abdullah berkata, "Apabila seorang hamba dimasukkan ke dalam kuburnya, ia akan ditanya tentang salat sebagai sesuatu yang pertama kali ditanyakan. Jika baik barulah amal-amalnya yang lain dilihat. Sebaliknya, jika tidak, tidak ada satu amalan pun yang dilihat (dianggap tidak baik semuanya)."

Rasulullah saw. bersabda, "Apabila seorang hamba mengerjakan salat di awal waktu, salat itu --ia memiliki cahaya-- akan naik ke langit sehingga sampai ke Arsy, lalu memohonkan ampunan bagi orang yang telah mengerjakannya, begitu seterusnya sampai hari kiamat. Salat itu berkata, 'Semoga Allah menjagamu sebagaimana kamu telah menjagaku.' Dan, apabila seorang hamba mengerjakan salat bukan pada waktunya, salat itu--ia memiliki kegelapan--akan naik ke langit. Sesampainya di sana ia akan dilipat seperti dilipatnya kain yang usang, lalu dipukulkan ke wajah orang yang telah mengerjakannya. Salat itu berkata, 'Semoga Allah menyia-nyiakanmu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku'."

Rasulullah saw. bersabda, "Ada tiga orang yang salatnya tidak diterima oleh Allah: seseorang yang memimpin suatu kaum padahal kaum itu membencinya; seseorang yang mengerjakan salat ketika telah lewat waktunya; dan seseorang yang memperbudak orang yang memerdekakan diri." (HR Abu Dawud dari Abdullah bin Amru bin Ash).

Beliau saw. juga bersabda, Barang siapa menjamak dua salat tanpa ada uzur, sungguh ia telah memasuki pintu terbesar di antara pintu-pintu dosa besar."

Dalam sebuah hadis yang lain disebutkan, "Sesungguhnya orang yang selalu menjaga salat wajib niscaya akan dikaruniai oleh Allah SWT dengan lima karamah:ditepis darinya kesempitan hidup, dijauhkan ia dari azab kubur, diterimakan kepadanya cacatan amalnya dengan tangan kanan, ia akan melewati shirath seperti kilat yang menyambar, dan akan masuk surga tanpa hisab.

Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakannya niscaya akan dihukum oleh Allah dengan empat belas (14) hukuman: lima di dunia, tiga ketika mati, tiga di alam kubur, dan tiga lagi ketika keluar dari kubur.

Kelima hukuman di dunia adalah barakah dicabut dari hidupnya, tanda sebagai orang saleh dihapus dari wajahnya, semua amalan yang dikerjakannya tidak akan diberi pahala oleh Allah, doanya tidak akan diangkat ke langit, dan dia tidak akan mendapat bagian dari doanya orang-orang saleh.

Hukuman yang menimpanya ketika mati adalah dia akan mati dalam kehinaan, dalam kelaparan, dan dalam kehausan. Meskipun ia diberi minum air seluruh lautan dunia, semua itu tidak mampu menghilangkan dahaganya.

Hukuman yang menimpanya dikubur adalah kuburnya menyempit sehingga tulang-tulangnya remuk tak karuan, dinyalakan di sana api yang membara siang-malam, dan ia dihidangkan kepada seekor ular yang bernama As-Suja al-Aqra. Kedua bola matanya dari api, kuku-kukunya dari besi, dan panjang tiap kuku itu sejauh perjalanan satu hari. Ular itu terus-menerus melukai si mayit sambil berkata, 'Akulah As-Suja al-Aqra!' Seruannya bagaikan gemuruh halilintar, 'Aku diperintah oleh Rabku untuk memukulmu atas kelakuanmu yang menunda-nunda salat subuh sampai terbit matahari, juga atas salat zuhur yang kau tunda-tunda sampai masuk waktu asar, juga atas asar yang kau tunda-tunda sampai magrib, juga atas magrib yang kau tunda-tunda sampai isya, dan atas isya yang kau tunda-tunda sampai subuh.' Setiap kali ular itu memukulnya, ia terjerembab ke bumi selama 70 hasta.


Demikian keadaannya sampai datangnya hari kiamat nanti. Adapun hukuman yang menimpanya sekeluarnya dari kubur pada hari kiamat adalah hisab yang berat, kemurkaan Rab, dan masuk ke neraka."

Dikisahkan, seseorang dari kalangan salaf turut menguburkan saudara perempuannya yang mati. Tanpa ia sadari sebuah kantong berisi harta yang ia bawa jatuh dan turut terkubur. Begitu pula dengan mereka yang hadir, tidak satu pun menyadarinya. Sepulang darinya, barula ia sadar. Maka, ia kembali ke makam dan ketika semua orang telah pulang ke tempat masing-masing ia bongkar kembali makam saudaranya itu. Dan ia pun terkejut begitu melihat api yang menyala-nyala dari dalam makam. Serta merta ia kembalikan tanah galian, dan pulang sambil bercucuran air mata. Mendapati ibunya, ia bertanya, "Duhai Ibunda, gerangan apakah yang telah dilakukan oleh saudara perempuanku?" "Mengapa kau menanyakan,anakku?" ibunya balik bertanya. Ia pun menjawab, "Bunda, sungguh aku melihat kuburnya dipenuhi kobaran api." Lalu, ibunya menangis dan berkata, "Wahaianakku, dulu saudara perempuanmu terbiasa meremehkan dan mengakhirkan salat dari waktunya."

Ini adalah keadaan mereka yang mengakhirkan salat dari waktunya. Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak mengerjakannya?

Marilah kita memohon pertolongan kepada Allah agar kita selalu dapat menjaga salat pada waktunya. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

Sumber: Al-Kabaair, Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz at-Turkmani al-Fariqi ad-Dimasyqi asy-Syafii

kafemuslimah.com
Tambahkan keterangan gambar
BAHAYA MENYIA-NYIAKAN SHOLAT

"Maka, datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelak) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui sesesatan. Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh." (Maryam: 59-60).


Ibnu Abbas berkata, "Makna menyia-yiakan salat salat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya."

Imam para tabi'in, Sa'id bin Musayyib berkata, "Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan salat duhur sehingga datang waktu asar; tidak mengerjakan asar sehingga datang magrib; tidak salat magrib sampai datang isya; tidak salat isya sampai fajar menjelang; tidak salat subuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertobat, Allah menjanjikan baginya Ghayy, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya."

"Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lupa akan salatnya." Al-Maa'uun: 4-5). Orang-orang lupa adalah orang-orang yang lalai dan meremehkan salat.

Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang orang-orang yang lupa akan salatnya. Beliau menjawab, yaitu mengakhirkan waktunya."

Mereka disebut orang-orang yang salat. Namun, ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan Wail, azab yang berat. Ada juga yang mengatakan bahwa Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahanam, jika gunung-gunung yang ada dimasukkan ke sana niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan salat dan mengakhirkannya dari waktunya. Kecuali, orang-orang yang bertobat kepada Allah Taala dan menyesal atas kelalaiannya.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9).

Para mufasir menjelaskan, "Maksud mengingat Allah dalam ayat ini adalah salat lima waktu. Maka, barang siapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan salat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi."

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Amal yang pertama kali dihisab padahari kiamat dari seorang hamba adalah salatnya. Jika salatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia." (HR Tirmizi dan yang lain dari Abu Hurairah. Ia berkata, "Hasan Gharib.")

"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' (Tiada yang berhak diibadahi selain Allah) dan mengerjakan salat serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, maka darah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya maka itu kepada Allah." (HR Bukhari dan Muslim).

Dan, "Barang siapa menjaganya maka ia akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari kiamat nanti. Sedang yang tidak menjaganya, maka tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu ia akan dikumpulkan bersama Firaun, Qarun, Haman, dan ubay bin Khalaf." (HR Ahmad).


Sebagian ulama berkata, "Hanyasanya orang yang meninggalkan salat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaannya dari salat. Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersama Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, ia akan dikumpulkan dengan Firaun. Jika ia disibukkan dengan pangkat/jabatan, ia akan dikumpulkan bersama Haman. Dan, jika ia disibukkan dengan perniagaannya akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekah saat itu."

Mu'adz bin Jabal meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa meninggalkan salat wajib dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari Allah Azza wa Jalla." (HR Ahmad).
Umar bin Khattab berkata, "Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat."

Umar bin Khattab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah saw. dan bertanya, "Wahai Rasulullah, amal dalam Islam apakah yang paling dicintai oleh Allah Taala?" Beliau menjawab, "Salat pada waktunya. Barang siapa meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki agama lagi, dan salat itu tiangnya agama."

Kala Umar terluka karena tusukan, seseorang mengatakan, "Anda tetap ingin mengerjakan salat, wahai Amirul Mukminin?" "Ya, dan sungguh tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat," jawabnya. Lalu, ia pun mengerjakan salat, meski dari lukanya mengalir darah yang cukup banyak.

Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan menyia-nyiakan salat, Dia tidak akan mempedulikan sautu kebaikan pun darinya."

Ibnu Hazm berkata, "Tidak ada dosa yang lebih besar sesudah syirik, selain mengakhirkan salat dari waktunya dan membunuh seorang mukmin bukan dengan haknya."

Aun bin Abdullah berkata, "Apabila seorang hamba dimasukkan ke dalam kuburnya, ia akan ditanya tentang salat sebagai sesuatu yang pertama kali ditanyakan. Jika baik barulah amal-amalnya yang lain dilihat. Sebaliknya, jika tidak, tidak ada satu amalan pun yang dilihat (dianggap tidak baik semuanya)."

Rasulullah saw. bersabda, "Apabila seorang hamba mengerjakan salat di awal waktu, salat itu --ia memiliki cahaya-- akan naik ke langit sehingga sampai ke Arsy, lalu memohonkan ampunan bagi orang yang telah mengerjakannya, begitu seterusnya sampai hari kiamat. Salat itu berkata, 'Semoga Allah menjagamu sebagaimana kamu telah menjagaku.' Dan, apabila seorang hamba mengerjakan salat bukan pada waktunya, salat itu--ia memiliki kegelapan--akan naik ke langit. Sesampainya di sana ia akan dilipat seperti dilipatnya kain yang usang, lalu dipukulkan ke wajah orang yang telah mengerjakannya. Salat itu berkata, 'Semoga Allah menyia-nyiakanmu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku'."

Rasulullah saw. bersabda, "Ada tiga orang yang salatnya tidak diterima oleh Allah: seseorang yang memimpin suatu kaum padahal kaum itu membencinya; seseorang yang mengerjakan salat ketika telah lewat waktunya; dan seseorang yang memperbudak orang yang memerdekakan diri." (HR Abu Dawud dari Abdullah bin Amru bin Ash).

Beliau saw. juga bersabda, Barang siapa menjamak dua salat tanpa ada uzur, sungguh ia telah memasuki pintu terbesar di antara pintu-pintu dosa besar."

Dalam sebuah hadis yang lain disebutkan, "Sesungguhnya orang yang selalu menjaga salat wajib niscaya akan dikaruniai oleh Allah SWT dengan lima karamah:ditepis darinya kesempitan hidup, dijauhkan ia dari azab kubur, diterimakan kepadanya cacatan amalnya dengan tangan kanan, ia akan melewati shirath seperti kilat yang menyambar, dan akan masuk surga tanpa hisab.

Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakannya niscaya akan dihukum oleh Allah dengan empat belas (14) hukuman: lima di dunia, tiga ketika mati, tiga di alam kubur, dan tiga lagi ketika keluar dari kubur.

Kelima hukuman di dunia adalah barakah dicabut dari hidupnya, tanda sebagai orang saleh dihapus dari wajahnya, semua amalan yang dikerjakannya tidak akan diberi pahala oleh Allah, doanya tidak akan diangkat ke langit, dan dia tidak akan mendapat bagian dari doanya orang-orang saleh.

Hukuman yang menimpanya ketika mati adalah dia akan mati dalam kehinaan, dalam kelaparan, dan dalam kehausan. Meskipun ia diberi minum air seluruh lautan dunia, semua itu tidak mampu menghilangkan dahaganya.

Hukuman yang menimpanya dikubur adalah kuburnya menyempit sehingga tulang-tulangnya remuk tak karuan, dinyalakan di sana api yang membara siang-malam, dan ia dihidangkan kepada seekor ular yang bernama As-Suja al-Aqra. Kedua bola matanya dari api, kuku-kukunya dari besi, dan panjang tiap kuku itu sejauh perjalanan satu hari. Ular itu terus-menerus melukai si mayit sambil berkata, 'Akulah As-Suja al-Aqra!' Seruannya bagaikan gemuruh halilintar, 'Aku diperintah oleh Rabku untuk memukulmu atas kelakuanmu yang menunda-nunda salat subuh sampai terbit matahari, juga atas salat zuhur yang kau tunda-tunda sampai masuk waktu asar, juga atas asar yang kau tunda-tunda sampai magrib, juga atas magrib yang kau tunda-tunda sampai isya, dan atas isya yang kau tunda-tunda sampai subuh.' Setiap kali ular itu memukulnya, ia terjerembab ke bumi selama 70 hasta.


Demikian keadaannya sampai datangnya hari kiamat nanti. Adapun hukuman yang menimpanya sekeluarnya dari kubur pada hari kiamat adalah hisab yang berat, kemurkaan Rab, dan masuk ke neraka."

Dikisahkan, seseorang dari kalangan salaf turut menguburkan saudara perempuannya yang mati. Tanpa ia sadari sebuah kantong berisi harta yang ia bawa jatuh dan turut terkubur. Begitu pula dengan mereka yang hadir, tidak satu pun menyadarinya. Sepulang darinya, barula ia sadar. Maka, ia kembali ke makam dan ketika semua orang telah pulang ke tempat masing-masing ia bongkar kembali makam saudaranya itu. Dan ia pun terkejut begitu melihat api yang menyala-nyala dari dalam makam. Serta merta ia kembalikan tanah galian, dan pulang sambil bercucuran air mata. Mendapati ibunya, ia bertanya, "Duhai Ibunda, gerangan apakah yang telah dilakukan oleh saudara perempuanku?" "Mengapa kau menanyakan,anakku?" ibunya balik bertanya. Ia pun menjawab, "Bunda, sungguh aku melihat kuburnya dipenuhi kobaran api." Lalu, ibunya menangis dan berkata, "Wahaianakku, dulu saudara perempuanmu terbiasa meremehkan dan mengakhirkan salat dari waktunya."

Ini adalah keadaan mereka yang mengakhirkan salat dari waktunya. Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak mengerjakannya?

Marilah kita memohon pertolongan kepada Allah agar kita selalu dapat menjaga salat pada waktunya. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

Sumber: Al-Kabaair, Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz at-Turkmani al-Fariqi ad-Dimasyqi asy-Syafii

kafemuslimah.com

~..~ ISTIMEWANYA BULAN SYA'BAN ~..~

Dalam riwayat:Rasulullah bersabda :''Bulan sya'ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Ia adalah bulan diangkatnya Amal-Amal oleh Allah Subhannahu Wa Ta'ala. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa ( HR Nasa'I dari Usamah ) Sehubungan dengan Hal itu Imam Bukhari dan Muslim Meriwayatkan pengakuan Aisyah : LAM YAKUNIN NABIYI SHA MIM YASHUMU AKSARA MIN SYA'BAANA FINNAHU KAANA YASHUMUHU KULLUHU KAANA YASHUMUHU ILLA QALILAN. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpusa pada bulan Sya'ban.

Lebih jauh dari itu, pada malam Nisfu Sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan berbagai kebaikan kepada Hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-Kebaikan itu berupa syafa'at ( pertolongan ) magfirah ( ampunan )dan itqun min azab ( pembebasan dari siksaan ) Oleh karena itu malam Nisfu Sya'ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang di kandungnya.
Imam Al - Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam Syafa'at,karena menurutnya pada malam ke 13 dari bulan sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala memberikan seperti tiga Syafaat Kepada Hambanya Lalu pada malam ke-14 ,seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-Orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah Orang-Orang yang berpaling dari agama Allah Subhannahu Wa Ta'ala dan Orang-Orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.
Nisfu Sya'ban dinamakan pula sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu malam itu Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi Orang-Orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah Subhannahu Wa Ta'ala Alias Musyrik,dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah Subhannahu Wa Ta'ala . Nabi bersabda: '' Tatkala datang malam Nisfu Sya'ban Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi,kecuali bagi orang syirik(musyrik)dan berpaling dari-Nya ( HR Ahmad ).

Kecuali Enam golonganIbnu Ishak meriwayatkan dari Annas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil Istrinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya'ban.'' Wahai Humaira,apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam dimana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api Neraka bagi semua hambanya.kecuali enam kelompok manusia.''
Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu, pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum Hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional maupun jenis minuman yang dibuat secara modern.Istilah populernya adalah adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok nipa,maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir wisky. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum Hamr ialah orang-orang yang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya.Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka,tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka.Naudzu Billah Summa Naudzu Billah Mindzalik.

Kedua Orang-orang yang mencerca orang tuanya.Termasuk kategori mencerca orang Tua Ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini Ibu Bapak. Menurut ajaran Agama yang menyatakan Ah saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah Subhannahu Wa Ta'ala di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selain-Nya , Maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta'buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini Ihsanan ( Al - Isra 17:23 ) perbuatan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia,merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang,dan kepada keduanya didoakan, '' YA ALLAH Kasihilah mereka keduanya ,sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.''

Ketiga, Orang-orang yang membangun tempat zina.Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK ( pekerja seks komersial ) Golongan atau kelompok orang seperti ini,pada malam Nisfu Sya'ban tidak dapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka di janji dengan siksaan dan azab.
Keempat ,orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi,Misalnya,Penjual bahan bakar minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga setandar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim ,maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.
Kelima petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi.Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentuk ketidak jujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan ( karcis )

Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah.orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah.Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas Itqun minannar.
Atas Dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya'ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan Suci Ramadhan.persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau Umat Hendaknya memasuki Bulan Suci Ramadhan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka. Wallahu a'lam bissawab.
Tambahkan keterangan gambar
~..~ ISTIMEWANYA BULAN SYA'BAN ~..~
Dalam riwayat:Rasulullah bersabda :''Bulan sya'ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Ia adalah bulan diangkatnya Amal-Amal oleh Allah Subhannahu Wa Ta'ala. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa ( HR Nasa'I dari Usamah ) Sehubungan dengan Hal itu Imam Bukhari dan Muslim Meriwayatkan pengakuan Aisyah : LAM YAKUNIN NABIYI SHA MIM YASHUMU AKSARA MIN SYA'BAANA FINNAHU KAANA YASHUMUHU KULLUHU KAANA YASHUMUHU ILLA QALILAN. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpusa pada bulan Sya'ban.

Lebih jauh dari itu, pada malam Nisfu Sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan berbagai kebaikan kepada Hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-Kebaikan itu berupa syafa'at ( pertolongan ) magfirah ( ampunan )dan itqun min azab ( pembebasan dari siksaan ) Oleh karena itu malam Nisfu Sya'ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang di kandungnya.
Imam Al - Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam Syafa'at,karena menurutnya pada malam ke 13 dari bulan sya'ban Allah Subhannahu Wa Ta'ala memberikan seperti tiga Syafaat Kepada Hambanya Lalu pada malam ke-14 ,seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-Orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah Orang-Orang yang berpaling dari agama Allah Subhannahu Wa Ta'ala dan Orang-Orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.
Nisfu Sya'ban dinamakan pula sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu malam itu Allah Subhannahu Wa Ta'ala menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi Orang-Orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah Subhannahu Wa Ta'ala Alias Musyrik,dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah Subhannahu Wa Ta'ala . Nabi bersabda: '' Tatkala datang malam Nisfu Sya'ban Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi,kecuali bagi orang syirik(musyrik)dan berpaling dari-Nya ( HR Ahmad ).

Kecuali Enam golonganIbnu Ishak meriwayatkan dari Annas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil Istrinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya'ban.'' Wahai Humaira,apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam dimana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api Neraka bagi semua hambanya.kecuali enam kelompok manusia.''
Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu, pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum Hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional maupun jenis minuman yang dibuat secara modern.Istilah populernya adalah adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok nipa,maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir wisky. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum Hamr ialah orang-orang yang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya.Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka,tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka.Naudzu Billah Summa Naudzu Billah Mindzalik.

Kedua Orang-orang yang mencerca orang tuanya.Termasuk kategori mencerca orang Tua Ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini Ibu Bapak. Menurut ajaran Agama yang menyatakan Ah saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah Subhannahu Wa Ta'ala di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selain-Nya , Maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta'buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini Ihsanan ( Al - Isra 17:23 ) perbuatan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia,merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang,dan kepada keduanya didoakan, '' YA ALLAH Kasihilah mereka keduanya ,sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.''

Ketiga, Orang-orang yang membangun tempat zina.Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK ( pekerja seks komersial ) Golongan atau kelompok orang seperti ini,pada malam Nisfu Sya'ban tidak dapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka di janji dengan siksaan dan azab.
Keempat ,orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi,Misalnya,Penjual bahan bakar minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga setandar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim ,maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.
Kelima petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi.Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentuk ketidak jujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan ( karcis )

Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah.orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah.Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas Itqun minannar.
Atas Dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya'ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan Suci Ramadhan.persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau Umat Hendaknya memasuki Bulan Suci Ramadhan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka. Wallahu a'lam bissawab.
Powered By Blogger
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...