Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya lelaki yang sangat dimurkai Allah adalah seseorang yang sangat pendendam (dalam rasa permusuhannya)". (HR.Imam Muslim)
Dalam kebidupan ini rasanya tidak ada seorang manusiapun yang tidak bersalah, terkadang kesalahan tersebut terjadi berulang kali, kemudian timbul kesadaran dan peenyesalan atas semua kesalahan yang telah terjadi itu, namun kerena kealpaan dan kelemahan diri, kesalahan tersebut kemudian terulang lagi.
Sungguh tepat apa yang dikatakan oleh A1-Quran : "Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan bodoh"(QS.al-Ahdzab:72).
Sekalipun demikian kelakuan manusia, Allah SWT masih membukakan pintu maaf, ampunan dan hidayahNya bagi manusia yang telah melakukan kesalahan itu dengan syarat manusia itu bersedia untuk minta ampun dan minta maaf. Allah sendiri telah mensifati diriNya dengan sifat pengampun dan sangat pemaaf (Ghafur al-Rahim). Dalam surah al-A'raf 7 Allah berfirman : "RahmatKu mencakup segala sesuatu". Bahkan dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman : "Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemarahanKu". (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagi kita dalam menata hidup dalam kebersamaan di bumi Indonesia ini sudah sepatutnya mengambil hikmah dibalik sifat rahman dan rahimNya Allah. yaitu dengan mensosialisasikan sifat suka memaafkan dan penyayang diantara sesama manusia Bukankah kita sendiri juga banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan.
Dalam hadits tersebut diatas secara eksplisit dipahami bahwa Allah murka kepada seseorang yang memendam rasa permusuhan yang dalam kepada sesama manusia, dan apabila dipahami secara implisit ialah bahwa Allah menyukai orang-orang yang pemaaf. Dengan sifat suka memaafkan kesalahan orang lain tentu akan melahirkan rasa malu dan menyesal di hati orang yang tadinya bersalah itu, hal ini akan lebih memotivasinya untuk melakukan perbaikan diri di masa mendatang, tetapi apabila disikapi dengan sikap yang konfrontatif dan memojokkan orang yang bersalah tersebut justru akan melahirkan sikap pembelaan diri yang disertai dengan hilangnya rasa persaudaraan di hati sanubari, dan hal ini akan memudahkan seseorang melakukan sikap dan tindakan yang irasional dan brutal.
Salah satu sebab sukses dan berhasilnya dakwah Rasulullah SAW adalah karena sifat pemaaf Beliau, begitu buruk perlakuan kafir Quraisy pada Beliau namun disikapi dengan sifat pemaaf sehingga banyak orang yang tadinya musuh berbalik menjadi sahabat setianva.
Dalam menata kehidupan berbangsa di bumi Indonesia ini yang multi suku, sifat dan karakter pemaaf harus dikemukakan agar supaya kehidupan berlangsung dengan tenang, bebas dan ketakutan serta kecemasan. Di Akhirat nanti Allah akan membalasinya dengan rahmah dan maghfirahNya. Rasulullah pernah menyebutkan tentang tiga perkara yang akan meringankan hisab (Hari Hisab) nanti di hari Kiamat serta mendapat tempat di Syurga yaitu : Pertama, orang yang suka memberi kepada seseorang yang tidak mau memberi. Kedua. memaafkan kesalahan orang yang telah berlaku zhalim padamu. Ketiga, menyambung hubungan silaturrahim terhadap orang yang telah memutuskannya. (HR alHakim).
Sungguh mulia sekali seseorang yang mampu mewujudkan dan mengaplikasikan ketiga sifat mulia ini dalam kehidupannya, kalau hal ini sudah melekat dalam diri seseorang maka akan tampillah manusia yang berbudi luhur, dan hal ini akan berdampak baik dalam kehidupan bermasyarakat yaitu terciptanya keharmonisan dan kedamaian. Sungguh tidak pantas sikap yang ditampilkan oleh segelintir manusia yang berusaha untuk menyebarkan isu-isu dan berita-berita yang mengarah kepada kebrutalan yang loss control. serta mengandung potensi terjadinya perpecahan yang merugikan semua, dan hal ini sangat bertentangan dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi manapun.
Untuk memelihara kesatuan dan kesejahteraan dalam kehidupan ini marilah kita menjauhi sifat dendam dan rasa permusuhan karena hal itu akan menghilangkan rasa damai dan rasa aman sehingga merugikan diri kita semua dan akan mendatangkan adzab dan Allah Swt. (ibdalsyah)
sumber : eramuslim
Minggu, 23 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.