1. Dalil Al-Quran
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui" (Q.S. Al Anfaal : 27)
2. Dalil As-Sunnah
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Suatu ketika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami, dalam khutbahnya beliau berkata: "Tidak ada iman bagi yang tidak memiliki sifat amanah. Dan tidak ada agama bagi yang tidak menepati perjanjian ".[Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad, al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, Ibnu Hibban, al Baihaqi, al Qudha'i dalam Musnad asy Syihaab dan selain mereka dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah berdoa: 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar merupakan seburuk-buruk pendamping. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat*, karena khianat merupakan seburuk-buruk perangai' " [Hadits shahih, riwayat Abu Dawud, an Nasaai dan selainnya dari jalur 'Abdullah bin Idris, ia berkata: "Ibnu 'Ajlan telah meriwayatkan kepada kami, dari Sa'id bin Abi Sa'id, dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu]
*Yaitu tidak menunaikan amanat Allah atau amanah manusia.
Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, ia bercerita: "Ketika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sedang berbicara di hadapan para Shahabat, tiba-tiba datanglah seorang Arab badui, lalu bertanya: 'Bilakah terjadi hari kiamat?'. Namun Rasulullah terus melanjutkan pembicaraan. Sebagian orang berkata: 'Rasulullah mendengarnya namun beliau membenci perkataannya itu'. Sebagian orang berkata: 'Beliau tidak mendengarnya'. Setelah selesai berbicara Rasulullah berkata: 'Di mana si penanya tentang hari Kiamat tadi?'. 'Aku orangnya, wahai Rasulullah !' sahutnya. Rasulullah berkata: ' Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kedatangan hari Kiamat'. 'Bagaimanakah amanah disia-siakan ?' tanyanya lagi. Rasulullah berkata: 'Jika urusan ini telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat !' " [HR Al Bukhari]
3. Fawaid/Kandungan
Sifat amanah merupakan akhlak yang mulia, cakupannya sangat luas dan bentuknya juga beraneka ragam meliputi seluruh aspek kehidupan. Iman adalah amanah, barangsiapa menyia-nyiakan amanah berarti ia telah menyia-nyiakan iman. Ibadah adalah amanah, hak-hak manusia adalah amanah, mu'amalah adalah amanah.... dan seterusnya.
Melanggar amanah dan menyia-nyiakannya merupakan tanda rusaknya aturan dan norma-norma kehidupan dan merupakan tanda dekatnya hari Kiamat.
Setiap manusia wajib menunaikan amanah menurut apa yang telah disyari'atkan, meskipun orang lain berbuat khianat dan melakukan tipu daya terhadap dirinya. Sebab, khianat merupakan sifat orang munafik. Oleh sebab itu, dalam sebuah riwayat Abu Dawud dan at Tirmidzi serta yang lainnya dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah memerintahkan: "Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu dan janganlah mengkhianati orang yang berbuat khianat terhadap dirimu ".
Hadist ini juga diriwayatkan dari beberapa orang Shahabat, di antaranya adalah Ubay bin Ka'ab, Anas bin Malik dan Abu Umamah radhiyallaahu 'anhum.
ENSIKLOPEDIA LARANGAN jilid 1 - Pustaka Imam Asy Syafi'i
Mausuu'ah al-Manaahiyyiys Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyah
Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali
Daar Ibnu 'Affan Th. 1419 H
Sabtu, 15 Januari 2011
Larangan Khianat dan Menyia-nyiakan Amanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.