Pada suatu waktu, seorang laki-laki Arab melihat Rasulullah Muhammad Saw sedang menciumi salah seorang cucunya. Orang itu pun terkejut penuh kagum. Ia lalu bertanya, ''Apakah engkau menciumi anak-cucumu, ya Rasulullah? Sesungguhnya aku mempunyai 10 cucu, namun aku tak pernah sekalipun menciumi mereka.''
Di lain kisah diceritakan, pada suatu saat Rasulullah melewati kebun seorang Anshar. Beliau melihat seekor unta yang lelah sedang meneteskan air matanya. Lalu, beliau mendatanginya dan memegangnya hingga unta tersebut terdiam. Kemudian Rasulullah bertanya siapa pemilik unta itu, yang ternyata adalah milik seorang pemuda Anshar.
Rasulullah pun bersabda, ''Apakah kamu tidak takut kepada Allah atas hewan yang telah Allah amanatkan kepadamu. Sesungguhnya engkau telah membuatnya sangat lapar dan sangat kelelahan.'' Pemuda itu pun malu dan mengubah semua sikapnya kepada untanya.
Di lain waktu, Rasulullah sedang berdiskusi dengan para sahabat mengenai sifat rahmah. Beliau memerintahkan para sahabat agar selalu menjaga sifat ini pada diri mereka serta menjelaskan pentingnya kedudukan sifat ini dalam Islam. Sebagian sahabat berkata, ''Sesungguhnya kami menyayangi para istri kami, anak-anak kami, juga keluarga kami.''
Rasulullah tampaknya belum puas dengan penjelasan para sahabatnya. Penjelasan mereka hanyalah mengimplikasikan sifat rahmah dalam ruang lingkup yang sangat kecil, padahal beliau menginginkan sifat rahmah itu lebih universal, lebih luas maknanya. Karena itu, beliau pun menyatakan, ''Bukan itu yang aku mau. Sesungguhnya yang aku inginkan adalah rahmah bagi seluruh alam.''
Rahmah atau pengasih adalah sifat yang dimiliki oleh Allah SWT dan juga hamba-hamba-Nya. Apabila kita melihatnya sebagai salah satu sifat Allah, maka ia memiliki arti sebagai Pemberi Rezeki dan Kebaikan; dan bila kita lihat sebagai salah satu sifat manusia, maka ia berarti lemah lembut kepada sesama.
Satu sifat yang sederhana ini ternyata sangat memiliki peran penting dalam Islam. Simaklah Allah telah menyifati diri-Nya dengan sifat rahman dan rahim. Lalu, di setiap awal surat di Alquran kita dapati bacaan Bismillahi-rahmanirrahim yang dengannya, diharapkan kita akan selalu mengingat dan membacanya di setiap awal langkah dan pekerjaan yang akan kita lakukan. Semua ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan kasih sayang, bukan agama kekerasan.
Muslim yang baik adalah yang selalu menjaga sifat ini dan dapat menyebarkannya kepada sesamanya. Dengan demikian, akan terciptalah apa yang disebut 'Islam sebagai rahmah bagi seluruh alam'. (Sari Narulita)
sumber : Republika
Selasa, 01 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.