Bersaudara merupakan ciri dari orang yang beriman. Dan bersatu, bersaudara adalah sesuatu yang agung dan mulia. Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara”.(Al-Hujurat:10).
Ukhuwah kaum mukminin adalah ukhuwah dan jalinan tertinggi, yang bisa diadakan diantara manusia. Ukhuwah kaum mukminin adalah jalinan akidah yang lebih kuat dari jalinan nasab. Ukhuwah mendatangkan karunia, pahala besar, mendekatkan para pelakunya kepada-Nya, dan mencintai mereka. Di antara tujuh kelompok yang dinaungi Allah ta’ala dibawah naungan-Nya pada hari kiamat ialah dua orang yang saling mencintai karena Allah. Keduanya bertemu dan berpisah karena-Nya. Namun syetan tidak akan rela dengan hal tersebut. Syetan akan menyesatkan anda dengan membuat saudara-saudara anda marah kepada anda. Syetan juga memenuhi hati dengan perasaan benci kepada sudara-saudara anda, dakwah dan majlis-majlis ilmu. Selanjutnya anda akan menjadi santapan lezat syetan dan mangsanya tanpa mampu bergerak berontak.
Sekarang ada problem serius yang mengancam eksistensi kehidupan manusia, yaitu hilangnya keharmonisan diantara manusia, hingga seolah-olah setiap kali zaman berganti dan modernisasi berkembang pesat, maka pemutusan hubungan, kekerabatan atau persaudaraan, juga meningkat tajam. Keharmonisan menjadi sesuatu yang mahal dan sulit dirasakan, kehidupan sangat menjemukan, gersang dan keras, tanpa ada spirit dan makna di dalamnya. Keharmonisan tidaklah diangkat (hilang) sekaligus, tetapi ada sebab-sebab pencetus yang menjadi sebab hilangnya keharonisan. Oleh karena itu kita harus mengetahui kiat bagaimana menjaga keharmonisan, dan mengetahui apa saja yang merusak keharmonisan agar kita waspada dan menjauhinya.
Penghancur-penghancur persaudaraan tersebut adalah:
Rakus kepada dunia dan asset manusia
Malas beribadah dan melanggar syari’at
Tidak memperhatikan etika ketika bicara
Cuek
Pembicaraan rahasia
Fanatik dengan pendapat diri sendiri dan tidak siap mendengar nasehat atau masukan orang lain
Sering berbeda ucapan, perbuatan, dan keinginan dengan saudara, sombong dan kasar
Memberi nasehat di depan umum
Banyak mencela, tidak tolerans, hanya melihat sisi-sisi negatif tanpa sisi-sisi positif, dan tidak memaafkan kesalahan
Mendengarkan perkataan tukang fitnah dan pendengki
Menyebarkan rahasia
Menuruti dugaan
Campur tangan dalam masalah-masalah pribadi
Egois, angkuh, tidak peduli dengan problem saudara, masa bodoh dengan kondisi dan kebutuhannya
Membebani dan memberatkan saudara serta memantau terus pelaksanaannyaakan hak-hak ukhuwah terhadap anda
Tidak serius menampakkan cinta atau apa saja yang menunjukkan dan meningkatkannya, serta tidak membela saudara ketika tidak berada di tempat
Tidak memperhatikan saudara karena sibuk dengan orang lain dan jarang menepati janji
Unjuk diri, jabatan dan ambisi kekuasaan atas obyek dakwah; dan menjadikan teman sebagai jembatannya
Tidak menepati janji dan kesepakatan tanpa udzur urgen
Anda sering membicarakan hal-hal yang menggelisahkan dan menyampaikan hal-hal yang menyusahkan saudara anda
Berlebih-lebihan dalam mencintai.
Sumber : Perusak-Perusak Persaudaraan, Abu Ashim Hisyam bin Abdul Qadir, Darul Falah Cet. Pertama, Syawal 1422/ Januari 2002 M
myquran.com
Minggu, 27 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.